Karimunjawa tak hanya soal pantai-pantainya yang cantik dan bawah lautnya yang kaya. Di Karimunjawa, juga terdapat Hutan Mangrove yang bisa dijadikan pilihan kunjungan wisatawan untuk menikmati kesejukan alam.
Berada di Hutan Mangrove Karimunjawa pengunjung bisa melakukan trekking di atas jalur trek kayu sepanjang 1,3 km.
Nantinya, setelah berjalan sejauh sekitar 700 meter pengunjung bisa menemukan menara pandang tinggi yang bisa digunakan untuk melihat luasnya area mangrove Karimunjawa.
Dari ketinggian menara pandang ini wisatawan bisa melihat Pulau Cemara Besar, Pulau Cemara Kecil, juga Pulau Menyawakan.
Taman Maerokoco lebih dikenal sebagai taman mini daerah Jawa Tengah, karena terdapat berbagai rumah khas dari kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Di sini wisatawan juga dapat berkeliling menyusuri pohon-pohon bakau, bermain perahu bebek, dan bersantap di kafe sambil melihat matahari tenggelam.
Hutan Mangrove Ecomarine terletak di Muara Angke, Jakarta Utara. Dulunya, area Hutan Mangrove ini merupakan tempat yang penuh dengan sampah baik dari darat maupun lautan.
Sampah-sampah tersebut kemudian dibersihkan, dan diganti dengan bibit-bibit mangrove. Bermula dari sekitar 200 bibit, kini ada cukup banyak mangrove yang bisa ditemui.
Tak hanya untuk menahan abrasi, mangrove di sini juga berfungsi sebagai tempat wisata. Berada di Hutan Mangrove Ecomarine pengunjung bisa menjajal olahan budidaya buah mangrove masyarakat sekitar, serta melihat kolam tempat budidaya ikan.
Di Yogyakarta tepatnya Kulonprogo juga memiliki hutan mangrove.
Kawasan wisata hutan mangrove ini memanjang dari timur ke barat, bersisian dengan sungai yang muaranya bersatu dengan Sungai Bogowonto di Pantai Congot.
Berada di Hutan Mangrove Kulonprogo, pengunjung bisa menikmati trekking di Jembatan bambu yang sudah dibangun oleh pihak pengelola sehingga wisatawan bisa berjalan di atasnya tanpa harus menyentuh air.