KOMPAS.com – Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Bart baru-baru ini menjadi pembicaraan warganet terkait munculnya fenomena topi awan atau awan lentikular di puncak gunungnya.
Gunung yang berlokasi di Lombok Nusa Tenggara Barat ini memang terkenal memiliki panorama alam yang memukau.
Namun, gunung dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki sejumlah fakta yang mungkin belum banyak kamu tahu. Salah satunya seperti Gunung RInjani merupakan pusat tata ruang semesta, menurut salah satu pemangku adat di Desa Sembalun.
Berikut ini sejumlah fakta yang dirangkum dari catatan ekspedisi cincin api yang pernah dilakukan tim Kompas.id :
Bencana itu berupa banjir lahar yang mengancam desa-desa di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Rinjani ini.
Pada 8 Juni hingga 11 Agustus 1994, Gunung Barujari meletus hebat.
Letusan ini disusul hujan lebat di puncak Gunung Rinjani pada bulan-bulan berikutnya, dan pada 3 November 1994, banjir lahar menyapu desa-desa di sepanjang Sungai Tanggik, Lombok Timur, yang berhulu di Gunung Rinjani.
Bencana itu menelan 31 korban jiwa dan tujuh lainnya menderita luka berat.
Kala itu, kesaksian warga sekitar menyebut, pohon kelapa tampak seperti berjalan dari arah hulu Sungai Tanggek,saat peristiwa terjadi.
Purnipah salah seorang pemangku adat di Desa Sembalun Bumbung, kepada Kompas.id mengatakan ”Rinjani adalah pelindung Pulau Lombok, dan Segara Anak adalah bong (penyimpan air) dunia Lombok."
Bagi warga Sembalun ataupun Senaru, Gunung Rinjani dipercaya dikendalikan oleh ratu jin yang bernama Dewi Anjani.
Selama tata cara adat dipenuhi, Dewi Anjani akan melindungi.
Yakni, pendaki juga sebaiknya menghindari menyebut beberapa nama hewan yang tidak hidup di gunung, seperti dedupak (kerbau), cecakar (ayam), dan jojak lendang (kambing).
Gunung Rinjani dipandang sebagai tempat keramat, tempat segala makhluk halus berdiam. Para jin, seperti halnya manusia, uga melakukan kegiatan ekonomi, seperti berladang.
Tradisi ini dilakukan Kampung Adat Senaru pada akhir musim kemarau sebagai permohonan agar gunung dan kehidupan di bawahnya kembali hidup.
Selain itu di Kampung Adat Sembalun Bumbung, Lombok Timur, tiap tiga tahun sekali juga terdapat upacara Ngayu-ayu (rahayu, selamat), yang merupakan ajakan untuk melestarikan alam.
Di Desa Bayan, Lombok Utara, juga terdapat pesta Gawe Alip.
Dulunya tradisi ini dilakukan setiap delapan tahun sekali bertepatan dengan tahun Alip. Namun, Pesta Gawe Alip kini dilakukan setiap ada musibah, seperti banjir bandang, tanah longsor, atau kebakaran hutan.
Tujuannya, memohon kepada Yang Maha Kuasa agar dunia aman, damai, dan sejahtera.
Baca juga: Fenomena Topi Awan di Gunung Rinjani, Ini Penjelasannya
Taman nasional yang dikelola Rinjani Tracking Management Board melibatkan warga lokal setempat secara aktif.
Daerah tujuan wisata ini memberi sumbangan pada pertumbuhan ekonomi lokal melalui jasa pemandu, penginapan, rumah makan, transportasi, dan penjualan cendera mata.
Suhu harian air permukaan Danau Segara Anak berkisar 20-22 derajat celcius,
Inilah salah satu keajaiban Danau Segara Anak yang merupakan salah satu danau panas vulkanik terbesar di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.