KOMPAS.com – Usai gempa bumi melanda Lombok pada pertengahan tahun 2018 silam membuat aktivitas pendakian Gunung Rinjani sempat terhenti.
Alasan keamanan karena banyak longsoran membuat pendakian Rinjani ditutup untuk waktu yang cukup lama.
Namun seiring waktu, pendakian ke gunung setinggi 3.726 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu kembali dibuka pada Jumat (14/06/2019) lalu.
Meski pendaki dilarang ke puncak atau Segara Anak, Gunung Rinjani tetaplah menawan.
Baca juga: FOTO: 7 Potret Indahnya Mendaki Gunung Sindoro via Tambi
Berikut enam potret keindahan yang tersaji di kawasan Plawangan Sembalun Gunung Rinjadi sebagai salah satu gunung tertinggi di Indonesia setelah Gunung Carstensz, Papua.
Saat mendaki gunung, melihat matahari terbit biasanya merupakan salah satu tujuan para pendaki saat mendaki gunung. Matahari terbit khususnya tersaji di area kemah yang sisi timurnya merupakan pemandangan terbuka.
Baca juga: 6 Gunung di Jawa Tengah yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Saat ini kemungkinan atraksi inilah yang bisa dinikmati pendaki di Plawangan Sembalun. Biasanya pendaki bermalam di sini dan melanjutkan perjalanan ke puncak pada dini hari.
Kemudian menikmati sunrise di puncak, sebelum gempa lombok pertengahan 2018 lalu.
Saat hari sudah cerah, maka pemandangan di sekitar Plawangan Sembalun akan terlihat jelas.
Selain pemandangan dari ketinggian yang memukau, puncak Rinjani juga akan terlihat dari Plawangan Sembalun di sisi tenggara.
Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)
Namun, kini pendakian menuju Puncak Gunung Rinjani tidak diperbolehkan karena ada beberapa jalurnya yang longsor.
Puncak Rinjani pun hanya bisa dinikmati dengan cara dipandang saja.