Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gunung Panderman dari Kacamata Seorang Pendaki

Kompas.com - 25/07/2019, 09:26 WIB
Nur Rohmi Aida,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

“Kangen pengin ngalas tapi tak ingin terlalu ngoyo, ya larinya ke Panderman atau Penanggungan,” tuturnya.

Baca juga: Ini Fakta Baru Kebakaran Hutan Gunung Panderman, Kembali Terbakar hingga Rusak Habitat Elang Jawa

Bicara pemandangan, Rifki menyebut, lokasi ideal untuk menikmati pemandangan adalah di puncak dan Camp 1 Latar Ombo.

Pemandangan yang ditawarkan di Gunung Panderman adalah view Gunung Arjuno Welirang yang tampak dari lokasi ini, serta pemandangan Kota Batu dan sekitarnya

“Pemandangan yang cukup leluasa untuk dilihat adalah di camp 1 Latar Ombo dan puncaknya, meskipun memang gak selepas di puncak-puncak gunung yang tinggi karena tanpa vegetasi,” katanya.

Hal lain yang terkenang di benak Rifqy saat mendaki adalah pengalamannya menjadi ‘korban palak’ oleh para monyet di Gunung Panderman.

Monyet di Gunung Panderman (Dok. 2013)Dok. Rifqy Faiza Rahman Monyet di Gunung Panderman (Dok. 2013)

“Monyetnya kadang-kadang ganas, cukup jeli lihat dan mengambil makanan-minuman milik pendaki yang lengah, karena ditaruh atau dikreseki di luar. Nah karena monyet ini pula sebenarnya jadi alasan juga saya sudah sangat jarang ke Panderman, sering jadi 'korban palak'” kenangnya disertai ekspresi tertawa melalui pesan tertulis yang ia kirim.

Melansir dari Kompas.com, Rabu (24/7/2019) Kepala Adm Perhutani KPH Malang Hengki Herwanto menyebut Hutan Panderman adalah habitat Elang Jawa. Satwa lain yang menghuni kawasan hutan ini adalah monyet, ayam hutan, babi hutan dan ular. Monyet dilaporkan terdengar turun saat pertama kali kebakaran terjadi.

Sepengetahuan Rifqy, Gunung Panderman, serta Gunung Butak dan Gunung Kawi yang  berada satu gugusan memang kadang terbakar jika puncak musim kering.

Saat ditanya pendapatnya tentang berita kebakaran yang menimpa Gunung Panderman, Rifqy mengaku ikut sedih. Ia mendoakan kebakaran yang terjadi bisa segera teratasi. 

Informasi yang diterima KompasTravel dari Oman Suherman pada Senin (22/7/2019), kebakaran yang terjadi di Gunung Panderman diduga karena faktor alam dilihat dari sebaran titik apinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com