Masakan lawar bisa menggunakan bahan daging babi, penyu, entok (kuir) dan ayam. Makanan turun temurun ini menjadi salah satu makanan wajib disamping untuk sesaji, juga untuk dinikmati sekeluarga dan diberikan kepada sanak saudara.
Tradisi membuat lawar satu hari jelang Hari Raya Galungan disebut sebagai Hari Penampahan. Penampahan diambil dari kata "Nampah" atau memotong hewan untuk dijadikan masakan.
Tradisi "munjung" atau mengunjungi kuburan dengan membawa sesajen dilakukan seusai melaksanakan persembahyangan di beberapa pura pada Hari Raya Galungan.
Selama jasad masih dikubur dan belum dilaksanakan upacara ngaben atau pembakaran jenazah bagi umat Hindu, maka sanak keluarga yang masih hidup wajib mendatangi kuburan anggota keluarganya karena arwah mereka diyakini masih belum menyatu dengan Ida Sang Hayang Widhi.
’Punjung’ yang dibawa, dikhususkan bagi orang yang telah meninggal dan diletakkan di atas gundukan tanah kuburan. Sembari membawa punjung itu, mereka juga mendoakan sanak keluarganya yang masih dikubur agar tenang di alam baka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.