Pentolan grup lawak ini, seperti Gepeng, Tarsan, Asmuni dan sang primadona Jujuk berhasil mengocok perut yang hadir malam itu.
Kehadiran pertunjukan lawak Srilmulat sempat melengkapi hiburan di Taman Ria Remaja. Sempat pindah menempati gedung baru yang lebih besar di lokasi yang sama pada tahun 1984.
Ironinya, lima tahun kemudian, karena kurang profesional dalam pengelolaan, perusahaan tawa ini menunggak pembayaran sewa gedung sebesar Rp 22 juta.
Apa mau dikata, setelah hampir sewindu manggung di gedung pertunjukan Taman Ria Remaja, pada bulan Mei 1989, Srimulat harus hengkang dari taman rekreasi tersebut.
(ERISTO SUBYANDONO, Analis Data Litbang Kompas)