Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Gunung Tangkuban Parahu, dari Sangkuriang hingga Erupsi Purba

Kompas.com - 27/07/2019, 22:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Seiring berjalannya waktu, kini Gunung Tangkuban Parahu menjadi lokasi yang tak pernah sepi oleh wisatawan maupun warga sekitar yang mengadu nasib menjadi pedagang disana.

4. Memiliki 9 Kawah

Gunung Tangkuban Parahu memiliki pesona, berupa hadirnya 9 kawah yang ada di wilayahnya. Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak.

Tiga kawah terbesar dengan diameter sekitar 500 meter menjadi tujuan utama wisata, yakni Kawah Ratu, Domas, dan Upas.

Adanya gas beracun di Kawah Ratu dan Kawah Upas mengakibatkan keduanya tidak bisa dituruni sejak 1975 dan hanya Domas yang bisa dituruni.

Kawah Ratu sebagai tempat yang dipercaya sebagai lokasi Dayang Sumbi menceburkan diri hanya bisa dinikmati dari bibir kawah yang ada di atas. Meski begitu pemandangan kawah yang kadang berubah hijau ke biru terlihat menakjubkan.

Di Kawah Domas wisatawan juga bisa duduk-duduk di dasar kawah, sembari merendam kaki dengan air hangat. Suhu air bervariasi, mulai 35 derajat celsius hingga yang terpanas 100 derajat celsius. Turis juga bisa merebus telur di kolam terpanas selama 10 menit.

5. Memiliki Riwayat Erupsi Purba

Diberitakan Kompas.com (16/03/2012) Tangkuban Parahu menyimpan sejarah letusan dahsyat.

Tangkuban Parahu meletus hebat sekitar 40.000 tahun lalu, menghasilkan aliran lava berkomposisi basal yang terutama mengalir ke arah timur laut.

Aliran lava ini menutupi area seluas 189 kilometer persegi dengan kedalaman rata-rata 10 meter.

Tangkuban Parahu tumbuh dalam Kaldera Sunda 90.000 tahun lalu.

Bentuk kerucut lancip gunung itu terdiri dari selingan antara endapan awan panas dan aliran lava yang berarti menandakan adanya letusan antara eksplosif dan efusif bergantian.

”Gunung Tangkuban yang sekarang muncul sebagai tahap paling muda dari kompleks gunung api Sunda purba,” kata Mochammad Nugraha Kartadinata, geolog dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kompas.com (16/03/2012).

Nugraha menunjukkan jejak kedahsyatan letusan Gunung Sunda purba melalui singkapan endapan awan panas setebal lebih dari 10 meter di permukiman padat di Kampung Andir, Desa Gudang Kahuripan, sekitar 7,5 kilometer dari Tangkubanparahu.

”Kaldera Sunda terbentuk akibat letusan dahsyat Gunung Sunda 105.000 tahun lalu. Letusan itu menghasilkan endapan awan panas dengan volume 66 kilometer kubik dan menutupi area lebih dari 200 kilometer persegi,” katanya.

Baca juga: Pasca Erupsi, Aktivitas Vulkanik Gunung Tangkuban Parahu Mulai Turun

6. Memasok 60 Persen Sumber Air Bagi Cekungan Bandung

Kompas.com (19/06/2010) pernah melaporkan, pengelolaan kawasan Gunung Tangkuban Parahu menjadi sorotan publik karena taman wisata alam berfungsi ekologis, ekonomis, sekaligus etnologis bagi masyarakat Sunda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com