Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Fakta Gunung Tangkuban Parahu, dari Sangkuriang hingga Erupsi Purba

Kompas.com - 27/07/2019, 22:00 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gunung Tangkuban Parahu mengalami erupsi pada Jumat (26/07/2019) sekitar pukul 15.48 WIB.

Menurut siaran pers Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut.

Gunung yang memiliki ketinggian 2.084 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini terkenal sebagai kawasan yang menyediakan panorama alam cantik dengan pesona kawah-kawah di sekitarnya.

Berikut ini KompasTravel menghimpun beberapa fakta terkait Gunung Tangkuban Parahu yang mungkin belum Kamu ketahui:

1. Legenda Sangkuriang

Kisah Sangkuriang menjadi legenda yang mewarnai Gunung Tangkuban Parahu. Tak hanya warga Sunda, legenda ini juga banyak diketahui oleh masyarakat daerah lain.

Asal usul Gunung Tangkuban Parahu kerap dikisahkan tentang Sangkuriang yang menendang kapal hingga terbalik dan menjadi gunung.

Kisah bermula saat dirinya jatuh cinta dengan ibunya sendiri setelah sekian tahun tak pernah lagi bertemu dengan sang ibu.

Dayang Sumbi yang tak bersedia dinikahi Sangkuriang, akhirnya membuat sebuah permintaan sebagai syarat.

Ia meminta Sangkuriang membuatkan perahu lengkap dengan danaunya dalam waktu semalam sebelum matahari terbit.

Dengan bantuan jin, Sangkuriang hampir saja menyelesaikan permintaan Dayang Sumbi. Akan tetapi Dayang Sumbi terus berdoa kepada sang kuasa.

Akhirnya matahari terbit lebih cepat dan Sangkuriang pun gagal. Karena emosi, lantas ia menendang kapalnya yang kemudian terbalik dan menjadi Gunung Tangkuban Parahu.

Baca juga: Pengelola Wisata Tangkuban Parahu: Tak Ada Wisatawan yang Cidera

2. “Perahu” dilihat dari bagian selatan

Perahu terbalik dalam cerita Sangkuriang ini terlihat sebagai perahu jika dilihat dari sisi selatan.

Seperti diberitakan Kompas.com (12/12/2013) Gunung Tangkuban Parahu terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.

Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja. Sedangkan jika dilihat dari arah lain, tidak akan tampak demikian.

3. Dikenal sebagai tempat para dewa

Gunung Tangkuban Parahu juga dikenal sebagai tempat para dewa. Secara etimologis parahu menunjuk kata para yang artinya banyak dan hu yang artinya dewa atau kebaikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com