YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Berkunjung ke Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, tak hanya bisa menikmati keindahan pantainya. Bagi yang menginginkan berwisata sambil memancing ternyata Gunungkidul merupakan spot yang asyik bagi penyuka memancing di atas tebing.
Tebing pantai di daerah Gunungkidul seakan akan tak ada habisnya mulai dari daerah timur Gunungkidul yaitu daerah Kecamatan Girisubo hingga wilayah barat daerah Panggang.
Potensi itulah yang dicoba oleh komunitas Handayani Rock Fishing (HRF) untuk ikut serta dalam mempromosikan wisata minat khusus.
Salah satu pemancing yang tergabung dalam HRF, Fajar Guntoro menyampaikan, hampir seluruh tebing di kawasan pantai selatan Gunungkidul memiliki potensi untuk memancing.
Hal itu terbukti dari sudah beberapa tahun terakhir dirinya memancing dari ujung timur sampai barat hasilnya cukup baik.
Meski diakuinya untuk memancing melalui tebing harus melihat situasi angin hingga ombak, jika tidak ingin gagal dalam perburuan.
"Paling potensial menurut saya itu Pulau Kalong, daerah Wediombo, di Girisubo. Itu target mancing mania rock fishing. Biasanya ikan GT (Giant Traveling), Kakap sampai kerapu banyak di sana," ucapnya ditemui di Pantai Baron, Minggu (28/7/2019).
"Selain itu spot bagus juga ada di Pantai Kesirat, Bekah, pokoknya banyak sekali. Ada ratusan hampir 200-an spot rock fishing. Untuk yang suka menggunakan kapal jukung juga ada. Pantainya yang suka memancing dengan kapal ada di delapan titik pantai," ucapnya.
"Untuk sampah plastik yang saat ini banyak disoroti, kalau di Gunungkidul lautnya tergolong bersih ya. Ada sampah tetapi tidak terlalu banyaklah," ujarnya.
Komunitas pemancing ini juga mengajak para pemancing dari seluruh Indonesia mencoba spot di Gunungkidul, salah satunya menggelar lomba. Ia mengatakan sebanyak 104 tim yang ikut GRFT 2019 didampingi satu pengawas.
Pengawas tersebut direkrut dari masyarakat sekitar Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari.
"Kita juga tadi melombakan untu pengawas siapa yang banyak memungut sampah akan mendapatkan hadiah sepeda. Seperti ini maka secara tidak langsung kami mengajak para pemancing untuk tidak membuang sampah plastik sembarangan," katanya.
Fajar mengatakan kondisi laut selatan Kabupaten Gunungkidul saat ini masih sangat asri. Ia menambahkan, jarang sekali menemukan sampah-sampah plastik.
"Untuk itu kelestarian laut harus tetap dijaga,' katanya.
Salah seorang pemancing asal Sleman, Wigiarso menceritakan pengalaman memancing di tebing pantai selatan. Dia mengaku banyak tantangan yang harus dilalui jika ingin memancing di tebing kawasan pantai selatan Mulai jalanan yang sulit dilalui hingga harus sangat berhati-hati lantaran angin kencang.
"Memancing di Gunungkidul itu asyik, bisa menikmati pantai yang indah sekaligus menyalurkan hobi memancing. Saya sudah sejak beberapa tahun sering memancing di sini," katanya.
"Kalau memancing di tebing ibaratnya, sekali lempar seribu harapan untuk mendapatkan seekor ikan. Pengalaman saya pernah mendapatkan ikan sebesar 16 kilogram ikan, sampai saat ini belum pernah mendapatkan ikan sebesar itu lagi," katanya.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Amri Santoso menjelaskan kegiatan yang rutin sudah dua kali dilakukan. Selain olahraga, juga digunakan untuk mempromosikan wisata di pantai selatan Gunungkidul.
Hal itu dikarenakan banyak sekali berita-berita yang simpang siur terkait dengan kondisi pantai selatan jawa terutama Gunungkidul.
"Kita harus akui semenjak cuaca buruk yang mengkibatkan gelombang tinggi beberapa tahun lalu membuat kunjungan wisata di Kawasan pantai Gunungkidul semakin menurun. Untuk itu kami berupaya untuk mengangkat kembali jumlah kunjungan wisata dengan acara ini," kata Amri.
"Dengan kegiatan ini yang diikuti oleh 104 tim dari berbagai daerah semoga dapat menceritakan kepada masyarakat lain bahwa pantai selatan Gunungkidul saat ini aman untuk dikunjungi," ucapnya.
Selain promosi juga mengajak warga dan wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarangan terutama plastik. Sebab, laut adalah masa depan untuk anak cucu.
"Laut untuk masa depan kita, jika rusak siapa yang mau berkunjung dan mencari ikan nantinya," kata Amri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.