Bis Gunung Mas berhenti di pinggir jalan karena wisatawan asal Pulau Jawa turun untuk melihat dan mengabadikan keindahan itu dengan foto bersama keluarga.
Kenangan itu mereka abadikan untuk dikisahkan kepada keluarga lainnya bahwa Pulau Flores itu sangat indah.
Kepenatan pikiran saat bekerja mampu dilegakan saat menyusuri kiri kanan jalan Transflores Ruteng-Labuan Bajo. Wisatawan bisa berhenti di mana pun sesuai dengan keinginannya sambil menyaksikan dan merasakan eksotisnya alam di Pulau Flores Bagian Barat.
Beragam obyek wisata yang bisa dikunjungi di sepanjang jalan Transflores tersebut. Wisatawan bisa melihat rumah data khas orang Manggarai, persawahan lodok di Lembor, hamparan persawahan di lembor serta jejeran perbukitan di sepanjangan jalan tersebut.
Selain itu wisatawan juga bertemu dengan warga lokal yang ramah dan murah senyum.
Emilianus Egor bersama keluarga saat liburan di Pulau Flores mengisi waktu dengan berwisata di beberapa obyek wisata yang sudah sangat tersohor di seluruh dunia. Mereka datang dari Papua untuk mendampingi anak mereka masuk di Seminari Santo Yohanes Paulus Labuan Bajo.
Mereka berbagi waktu untuk berwisata di sejumlah obyek wisata di Kabupaten Manggarai Barat yang sudah terkenal di seluruh dunia.
“Perkembangan dan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantara di Pulau Flores terus meningkat. Setiap hari kami melihat turis memadati Kota Labuan Bajo serta berjumpa dengan turis yang mengunjungi obyek wisata di Manggarai Barat," jelasnya kepada KompasTravel, Kamis, (25/7/2019).
Selain itu, mereka melihat keindahan bukit-bukit di sepanjang kawasan Taman Nasional Komodo dari puncak tersebut. Ia menyebut jejeran bukit dari pulau-pulau kecil di kawasan Taman Nasional Komodo terlihat sangat indah.
Salah satu daya tarik wisatawan mancanegara dan nusantara saat berwisata di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu melihat matahari terbenam (sunset) di bagian barat dan matahari terbit di atas gunung berapi di sepanjang Pulau Flores dari bagian Timur.
Warga lokal Manggarai Raya menyebut Kulep Hale Barat, matahari terbenam di bagian barat dan Par Awo Timur, matahari terbit di bagian Timur. Biasanya warga petani menyebut nama lokal itu menandakan bahwa warga mulai beraktivitas di pagi hari serta berhenti beraktivitas di sore hari.
Perkembangan pariwisata di Manggarai Barat pasca-Sail Komodo terus meningkat seiring bertumbuh suburnya pembangunan hotel berkelas di Kota Labuan Bajo.
Bahkan, kunjungan Presiden Republik Indonesia, Jokowi belum lama ini memberikan angin segar dengan menetapkan destinasi Manggarai Barat sebagai destinasi premium di luar Pulau Bali.
Ada 10 destinasi premium baru yang ditetapkan oleh Presiden termasuk Labuan Bajo.