Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Temukan Kerangka Putri Pukes, Legenda Pengantin Wanita yang Menjadi Batu

Kompas.com - 05/08/2019, 22:00 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia ,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Penelitian yang dilakukan di Loyang Putri Pukes menurut Ketut, dilakukan pada durasi Mei hingga Juli 2019.

Meski demikian pihaknya sudah pernah menyambangi Loyang Peteri Pukes pada tahun 2018. Sampel saat itu sampel DNA dibawa oleh sejumlah peneliti asing untuk mengetahui ras dan perkiraan usia dari kerangka Putri Pukes yang hidup pada masa lampau tersebut.

"Yang dikirimkan ke Oxford University adalah bagian daripada tulang, yang dianalisis DNAnya. itu sudah kita kiriam sejak setahun lalu. Menariknya, setelah kita ambil DNA Putri pukes, ternyata berbeda dengan DNA kerangka manusia purba yang kita ditemui disekitar Ceruk Mendale," jelas Ketut.

Selain Oxford University, tes DNA Putri Pukes itu dilakukan di Kopenhagen Denmark, dan di California, Amerika Serikat.

Hasil penelitian ini sebut Ketut, semakin memperkuat bukti bahwa telah terjadinya asimilasi budaya manusia pada masa lalu. Hal itu diperkuat dengan temuan beragam benda yang digunakan dalam kehidupan pada masa lalu.

"Yang pasti diduga lebih tua dari temuan yang ada di Loyang Mendale, tetapi budayanya orang Mendale. Seolah perbauran manusia dan budaya terjadi dengan ditemukannya Kapak batu, kapak lonjong, kapak persegi, pecahan tembikar," ujarnya.

Menurutnya, temuan kerangka di Loyang Mendale mencerminkan pembauran tetapi lebih dominan mongoloid. Sementara, kerangka di Puteri Pukes adalah ras austromelanesoid atau rumpun bangsa melanesoid/negroid yang menetap di beberapa benua.

"Sementara yang di Loyang Mendale lebih dominan dengan ras mongoloid, ciri australomelanosoid ini seperti di Nduga, atau Papua," ucapnya sembari menambahkan, ras australomelanosoid umumnya memiliki kulit yang lebih gelap.

Tes DNA Puteri Pukes itu dilakukan di Kopenhagen, Oxford, dan California.

Legenda Putri Pukes yang Menjadi batu

Pasangan suami istri bernama Puteri Pukes (Peteri Pukes) menggelar pernikahan di rumahnya di pinggiran Danau Laut Tawar, Takengon, Aceh Tengah.

Setelah prosesi pernikahan selesai, sang ibu merasa berat melepaskan Putri Pukes yang akan berangkat ke rumah suaminya. Sang ibu memberikan pesan agar tidak melihat kebelakang apabila Puteri Pukes bersama rombongan sedang berjalan menuju rumah pengantin laki-laki.

Singkat cerita, penganti pria berangkat menunggangi kuda di atas gunung yang tidak jauh dari pinggiran Danau Laur Tawar.

Sementara karena pada saat itu pengantin pria dan wanita tidak boleh berduaan dalam perjalanan. Rombongan Putri Pukes berangkat melewati lereng gunung yang berada tidak jauh dari Danau Laut Tawar.

Di tengah perjalanan, Putri Pukes merasa ada suara yang mirip dengan suara ibunya terus memanggil dari kejauhan. Tak tahan menahan kerinduan dengan sosok ibu, Puteri Pukes akhirnya melanggar amanah ibunya dengan menoleh ke arah belakang.

Tak lama, hujan badai petir tiba-tiba muncul, akhirnya Puteri Pukes dan suaminya menjadi batu di lokasi yang berbeda.

Kini sebuah batu Putri Pukes dengan tinggi kurang lebih 1, 5 meer berada di sebuah goa yang disebut Loyang Peteri Pukes atau Goa Puteri Pukes di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah.

Loyang Puteri Pukes itu saat ini telah menjadi kunjungan wisata di daerah berhawa sejuk itu, dan biasanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu atau saat waktu libur tiba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com