Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Gimbal, Nyai Roro Kidul, dan Permintaan Tak Biasa Para Bocah Dieng

Kompas.com - 06/08/2019, 19:30 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

Tak lama kemudian, Kayang keluar rumah. Ia mengenakan kebaya brokat warna putih dan bawahan rok berwarna biru laut. Kakinya ditutup selop hitam dengan aksen bordir emas.

Lagi-lagi, tak seperti anak lainnya, wajah Kayang telah dilukis make up sedemikian rupa. Matanya diberi aksen glitter dan pipinya merona merah. Bibirnya dipoles lipstik warna kesukaannya, pink muda. Tak lupa, kalung dan gelang Hello Kitty yang jadi favoritnya.

Digandeng pamannya, Kayang berjalan kaki menuju kediaman Mbah Sumanto. Satu waktu Kayang mengeluh capek, lalu digendonglah ia oleh pamannya. Seketika ia minta turun lagi, malu berhadapan dengan kamera kami.

Kayang bergabung dengan 10 anak gimbal lainnya di kediaman Mbah Sumanto. Pemangku adat tersebut kemudian membaca doa dan mantra sambil mengikat kepala tiap anak menggunakan kain putih.

Sekitar pukul 08.00 WIB, Kayang dan 10 anak lainnya sudah siap diarak menuju Plataran Dharmasala. Bersama ibunda, Kayang duduk di bagian depan kereta kencana.

Kayang Ayuningtiyas Nugroho (tengah) diarak menggunakan kereta kencana sebelum menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Kayang Ayuningtiyas Nugroho (tengah) diarak menggunakan kereta kencana sebelum menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengawal rombongan dengan menunggang kuda. Kuda selanjutnya ditunggangi oleh Ketua Panitia DCF 2019 Alif Fauzi. Empat buah kereta kencana berbaris rapi di belakangnya.

Kayang berada di kereta ketiga. Dengan sumringah ia menebar senyuman. Mereka melaju ke Plataran Dharmasala, tempat ritual Jamasan dilakukan.

Jamasan adalah proses penyucian diri. Para pemangku adat mencipratkan air suci yang diambil dari dua mata air sakral, Sendang Sedayu dan Sendang Maerokoco. Pemangku adat membuka kain penutup kepala Kayang dan teman-temannya. Air suci kemudian dicipratkan pada kepala masing-masing bocah.

Sekitar pukul 10.15 WIB, iring-iringan anak gimbal beranjak ke kawasan Candi Arjuna. Di sinilah prosesi puncak berlangsung. Ruwatan rambut gimbal dilakukan di panggung utama, yang kini berbalut kain hitam.

Di sisi kanan panggung terdapat aneka sesaji. Ada 9 nasi tumpeng dengan aneka warna, dari merah sampai hitam. Ada 18 jenis minuman khas lokal. Ada gunungan ketupat berjumlah 2019, menandakan tahun masehi prosesi ruwatan ini digelar.

Kayang Ayuningtiyas Nugroho (duduk) saat menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Kayang Ayuningtiyas Nugroho (duduk) saat menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).

Prosesi dimulai oleh Mbah Sumanto yang memanjatkan doa. Tiap tahun, sebelum ruwatan dimulai, Mbah Sumanto selalu melakukan pertapaan.

“Dari Rabu tidak tidur sampai Minggu. Kamis dan Jumat napak tilas ke 37 lokasi tabur bunga. Minta sama Allah biar sehat, biar selamat,” tuturnya kepada saya hari sebelumnya.

Mbah Sumanto kemudian memulai prosesi pencukuran untuk anak pertama, Sakura Al Zahwa Agustine (7).

Beberapa doa yang dipanjatkan. ‘Ya marani nira maya’, berarti dijauhkan siapapun yang akan berbuat jahat. ‘Ya silapa palasia’, dengan maksud maksud orang yang menyebabkan kelaparan justru memberikan makannya.

‘Jamiroda doramiya’, dengan arti mereka yang suka memaksa justru memberikan kebebasan.

Kayang Ayuningtiyas Nugroho (tengah) sebelum menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).KOMPAS.com/RODERICK ADRIAN MOZES Kayang Ayuningtiyas Nugroho (tengah) sebelum menjalani ritual potong rambut gembel, Minggu (4/8/2019).

Rambut gimbal Sakura kemudian disimpan di sebuah wadah tembikar. Rambut-rambut ini kemudian akan dilarung di Telaga Balaikambang, tempat bersemayamnya Kyai Kaladete, Sang Penguasa Dataran Tinggi Dieng.

Prosesi ruwatan rambut gimbal milik Kayang dilakukan oleh Bupati Banjarnegara, Budi Sarwono. Pak Bupati pula yang memberikan satu-satunya permintaan Kayang, yakni es krim rasa cokelat.

Kayang tampak sumringah menghabiskan camilan yang ditunggunya sejak pagi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com