KOMPAS.com – Sebuah Noken sepanjang 30 meter dinobatkan sebagai tas Noken terbesar di dunia oleh Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Tas raksasa itu ditampilkan pada acara pembukaan Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) di Papua, Rabu (7/8/2019) lalu.
Noken merupakan sebuah tas multifungsi yang terbuat dari anyaman kulit kayu. Tas berbentuk mirip jala ini biasa disebut Su oleh Suku Hubula.
Bagi wanita Suku Hubula, Noken bagaikan rahim ke dua perempuan Papua. Sebabnya, di sana ada banyak sumber kehidupan, yang mudah didapat di Papua.
Baca juga: Apa Beda Noken Raja Ampat dengan Noken Wamena?
Noken adalah brangkas dan gudang hidup orang Papua. Di situ terdapat kekayaan peradaban yang membangun generasi Papua.
Pada 2012, Noken bahkan telah tercantum dalam Daftar UNESCO Warisan Budaya Tak Benda sebagai warisan budaya Indonesia.
Bagian hidup
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayawijaya Alpius Wetipo mengatakan jika Noken itu unik dan menarik. Sebuah hasil karya yang harus terus dipertahankan.
Menurutnya, keunikan Noken bagi Suku Hubula dapat terlihat dari proses pembuatannya. Semua dimulai dari perencanaan, pengumpulan bahan, proses pembuatan, dan bentuk. hingga penggunaannya.
"Kami suku Hubula itu biasa pakai Su atau Noken. Su itu bagian hidup dari orang Baliem pada umumnya pada khususnya di pegunungan tengah,” ucap Alpius.
Baca juga: Tak Sekadar untuk Bawa Barang, Ini Fungsi Noken di Papua
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.