Share this page

Membuka Kembali Legenda Putri Mandalika...

Kompas.com - 12/Aug/2019 , 17:41 WIB

Membuka Kembali Legenda Putri Mandalika...

KOMPAS.com - Keindahan pulau-pulau di Lombok memang tak perlu diragukan lagi. Selain pantainya yang memukau, Lombok juga memiliki legenda sangat terkenal dan amat dikenang oleh warga lokal, yaitu tentang pengorbanan Putri Mandalika.

Meski kisah itu sudah diceritakan ribuan kali, legenda ini masih pilu bila dibuka kembali. Inilah kisahnya.

Dulu kala, ada seorang raja yang memerintah sebuah wilayah yang tentram dan makmur. Raja kemudian dikaruniai seorang putri bernama Mandalika.

Parasnya cantik dan sifatnya sangat baik. Putri Mandalika sungguh sempurna di mata rakyat dan kedua orangtuanya. Ketika bicara, dia menggunakan bahasa yang sopan dengan tutur kata lembut. Dia juga suka senang menolong.

Hal itu kemudian membuat para pangeran dari berbagai kerajaan ingin mendapatkan hati Putri Mandalika.

Tak terhitung berapa jumlah pangeran yang berusaha melamar Putri Mandalika. Oleh sebab itu, akhirnya Sang Raja menyerahkan keputusan memilih kepada putrinya untuk memilih pasangan hidup.

Demi tanggung jawab itu, Putri Mandalika pergi bertapa untuk mencari petunjuk.

Usai bertapa, Putri Mandalika mengundang seluruh pangeran dan pemuda yang ingin melamarnya untuk berkumpul pada tanggal 20 di bulan 10 pada penanggalan Sasak.

Para kandidat diminta untuk berkumpul di Pantai Seger—sekarang lebih dikenal dengan Pantai Kuta Lombok—saat pagi buta, sebelum azan subuh diperdengarkan.

Pada hari yang ditentukan, pemuda dan pangeran berkumpul di Pantai Seger. Saat matahari mulai terlihat di ufuk, Putri Mandalika berserta Raja dan Ratu lengkap dengan para pengawal datang menemui para mereka.

Saat itu, Putri Mandalika amat terlihat cantik karena menggunakan busana indah berbahan sutra, membuat peserta makin bersemangat.

Putri Mandalika lalu naik ke atas Bukit Seger ditemani para pengawal. Dari atas bukit itu, Putri Mandalika menyampaikan pesan kepada semua yang ada di sana. Putri Mandalika berkata bahwa ia berencana menerima semua lamaran para peserta.

Keputusan ini dibuat karena Putri Mandalika tak ingin ketentraman dan kedamaian di pulau ini menjadi rusak karena persaingan. Sebab, jika ia menerima satu pinangan saja, maka akan ada perselisihan di antara mereka yang tidak diterima.

Dengan pengumuman tersebut, semua peserta terheran-heran. Tiba-tiba Putri Mandalika menjatuhkan dirinya ke dalam laut dan hanyut di telan ombak. Melihat hal itu, para peserta segera berusaha menyelamatkan Putri Mandalika. Namun sayang, tidak ada satu pun di antara mereka yang berhasil menemukan tubuh sang putri.

Setelah itu, perlahan muncul binatang-binatang kecil yang jumlahnya amat banyak dari laut. Binatang ini menyerupai cacing yang amat panjang. Oleh warga lokal. cacing ini disebut dengan nyale yang dipercaya merupakan jelmaan Putri Mandalika.

Pengorbanan Putri Mandalika amat dikenang oleh masyarakat Lombok. Oleh karena itu, dibuatlah sebuah Upacara Nyale atau Bau Nyale yang dilakukan sekitar Februari hingga Maret setiap tahunnya.

Seperti keinginan Putri Mandalika, Bau Nyale menyatukan seluruh warga Lombok, mulai dari wilayah Kute, Pantai Seger, Pantai Kaliantan hingga Pantai Tabuan. Sebab, saat Bau Nyale diadakan, semua warga berkumpul di pantai.

Warga yang datang berharap bisa bertemu dengan jelmaan Putri Mandalika, nyale. Untuk itu, warga membawa jaring berbagai ukuran untuk demi mandapatkan "Putri Mandalika". Bahkan, beberapa warga sampai berenang ke laut dan mendapatkan satu bakul penuh nyale.

Baca artikel lainnya:

Pantai Selong Belanak, Permata Cantik di Lombok Tengah

Soto Lombok, Nikmat Sampai Tetes Kuah Terakhir

Ini Dia Tempat Makan Ayam Taliwang Terenak di Lombok

Legenda Putri Mandalika hanya satu dari sekian banyak kisah di Indonesia. Baca dan temukan legenda lainnya lewat Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya