KOMPAS.com – Guna menggaungkan potensinya tembakau sekaligus mendorong pariwasatanya, Garut menggelar event Ngadu Bako Jeung Kopi Tubruk yang digelar di Fave Hotel, Rabu (14/8/2019).
Adapun acara besutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Garut dengan Dewan Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Toraja Indonesia (DPP APTI) serta Komunitas Paduders ini merupakan ajang promosi produk tembakau yang dimiliki Garut.
Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima dijelaskan, Ngadu bako merupakan tradisi ngobrol ngalor-ngidul yang ada di kalangan masyarakat Garut.
Ada banyak hal yang dibahas dalam tradisi kasual tersebut. Biasanya membincangkan berbagai hal terkait masalah yang ada.
Baca juga: Pemkab Garut Siapkan Pemekaran Garut Selatan Mulai 2020
"Diset informal jadi makin banyak yang bisa dibicarakan, termasuk pengembangan agrowisata. Saya kira ini langkah yang tepat," kata Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ferdiansyah.
Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan event ini merupakan ajang pengenalan potensi lain kotanya.
Apalagi Garut selama ini terkenal sebagai penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Potensi ini dapat dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata Garut.
Dilanjutkan Rudy, perkebunan tembakau yang terhampar luas di Garut dapat dikembangkan menjadi agrowisata. Apalagi mengingat varietas tembakau yang ditanam pun merupakan varietas unggulan.
Baca juga: Libur Lebaran, Sejumlah Destinasi Wisata di Garut Diserbu Pengunjung
Salah satunya adalah jenis darwati yang telah dipasarkan ke mancanegara, seperti Jerman, Belanda, Prancis hingga Swiss.
Di samping itu, pengembangan agrowisata semakin memberikan pilihan destinasi yang lebih luas bagi wisatawan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan