Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Garut Genjot Wisata Lewat Tembakau

Kompas.com - 14/08/2019, 12:07 WIB
Hotria Mariana,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guna menggaungkan potensinya tembakau sekaligus mendorong pariwasatanya, Garut menggelar event Ngadu Bako Jeung Kopi Tubruk yang digelar di Fave Hotel, Rabu (14/8/2019).

Adapun acara besutan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Garut dengan Dewan Pengurus Pusat Aliansi Pemuda Toraja Indonesia (DPP APTI) serta Komunitas Paduders ini merupakan ajang promosi produk tembakau yang dimiliki Garut.

Dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima dijelaskan, Ngadu bako merupakan tradisi ngobrol ngalor-ngidul yang ada di kalangan masyarakat Garut.

Ada banyak hal yang dibahas dalam tradisi kasual tersebut. Biasanya membincangkan berbagai hal terkait masalah yang ada.

Baca juga: Pemkab Garut Siapkan Pemekaran Garut Selatan Mulai 2020

"Diset informal jadi makin banyak yang bisa dibicarakan, termasuk pengembangan agrowisata. Saya kira ini langkah yang tepat," kata Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ferdiansyah.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan event ini merupakan ajang pengenalan potensi lain kotanya.

Apalagi Garut selama ini terkenal sebagai penghasil tembakau terbaik di Indonesia. Potensi ini dapat dikembangkan untuk mendukung sektor pariwisata Garut.

Dilanjutkan Rudy, perkebunan tembakau yang terhampar luas di Garut dapat dikembangkan menjadi agrowisata. Apalagi mengingat varietas tembakau yang ditanam pun merupakan varietas unggulan.

Baca juga: Libur Lebaran, Sejumlah Destinasi Wisata di Garut Diserbu Pengunjung

Salah satunya adalah jenis darwati yang telah dipasarkan ke mancanegara, seperti Jerman, Belanda, Prancis hingga Swiss.

Di samping itu, pengembangan agrowisata semakin memberikan pilihan destinasi yang lebih luas bagi wisatawan.

Kecamatan Tarogong Kaler, misalnya. Ini merupakan desa penghasil tembakau terluas di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Dengan luasnya mencapai hampir 1.000 hektar, dimulai dari Desa Rancabango hingga Panjiwangi, desa ini menjadi aset besar bagi pengembangan agrowisata.

Baca juga: 6 Pesona Papandayan, Gunung Api Ramah Pendaki di Barat Daya Garut

“Ini potensi yang selama ini belum dilirik. Nah, lewat Ngadu Bako ini kami akan coba dorong para petani untuk mengembangkannya," ucap Rudy.

Terkait acara, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, semakin banyak pihak yang masuk mendukung pariwisata, maka percepatan pembangunannya dapat dilakukan.

Apalagi Garut menjadi representasi keindahan Parahyangan. Panoramanya diselimuti pegunungan hijau nan sejuk membuat kabupaten ini menyimpan banyak potensi alam yang menakjubkan, termasuk perkebunan tembakau.

Untuk mengundang wisatawan, Arief mengimbau agar konsep yang diterapkan selalu sama, yaitu 3A (aksesnya baik, amenitasnya baik, atraksi yang berstandar global).

“Itu semua harus didukung oleh komitmen kuat pemimpin daerah dan seluruh stakeholder yang ada. Jika itu terus dilakuka saya yakin pariwisata Garut yang begitu luar biasa akan makin ngehits lagi," pungkas Menpar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com