Era pariwisata di generasi millenial terlebih pada orang-orang yang lahir pada era 1980-1990an memang unik.
Dari berbagai studi menyebutkan, karakter turis milenial adalah mereka yang selalu mencari pengalaman baru, termasuk wisata petualangan, eksplorasi, perjalanan darat (road trips) ke tempat-tempat baru dan berburu foto nan Instagramable.
Turis milenial memang memiliki kekuatan yang cukup baik di dunia pariwisata. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan inbound traveler ke Indonesia itu 51 persen adalah generasi millenial.
“Dan, 70 persen itu search dan share menggunakan via digital. Mostly itu semua generasi millenial,” kata Arief kepada KompasTravel saat ditemui di sela-sela acara launching Hari Belanja Diskon Indonesia di Jakarta, Kamis (15/7).
“Tourism 4.0 itu kalau lebih mudah bisa disebut millenial dan digital. Millenial dari sisi customer, digital itu dari sisi produknya,” tambah Arief.
Marketing Manager salah satu agen pariwisata petualangan di Indonesia, PAT Adventure Travel, Mahendratta Sambodho mengatakan tren pendakian gunung di Indonesia telah bergeser.
“Dunia digital itu sangat mempengaruhi bisnis pendakian gunung. Platform digital sangat meng-influence banget ke anak-anak muda. Lalu dengan generasi 40 ke atas. Terutama media sosial seperti Instagram,” kata laki-laki yang akrab disapa Dodot kepada KompasTravel.
“Sekarang informasi wisata mudah didapat. Millenial bisa browsing dan share di platform digital. Sekarang banyak operator baik besar maupun open trip, jualannya di media sosial,” tambah Dodot.
Celah mengembangkan wisata petualangan untuk pasar millenial saat ini masih terbilang lebar. Namun, para penggiat wisata harus terus berinovasi untuk pemasaran produk demi memikat hati para turis millenial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.