Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpikat Pesona Gunung Ciremai, Gunung Tertinggi di Jawa Barat

Kompas.com - 16/08/2019, 23:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Pada malam itu, udara di Pos Pesanggrahan Gunung Ciremai, Jawa Barat terasa begitu menusuk tulang. Angin semilir berhembus dan sesekali menimbulkan bunyi akibat gesekan-gesekan daun di pohon.

“Malam ini kita istirahat. Dini hari nanti kita menuju puncak Ciremai,” kata rekan pendakian saya, Dimen sambil menyeruput teh manis hangat di depan tenda. Kami menutup mata lalu bersiap menikmati perjalanan menuju puncak Ciremai.

Pendakian gunung tertinggi di provinsi Jawa Barat pada tahun lalu itu masih jelas terbesit di pikiran. Saya bersama rekan-rekan pendaki yang tinggal di area Sektor V, Ciledug, Tangerang pergi ke mendaki Gunung Ciremai yang berketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl) via jalur Palutungan.

Petani sayur di kaki Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Petani sayur di kaki Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pagi itu, di tengah musim kemarau, kami mengawali perjalanan dari Pos Palutungan yang berada di ketinggian 1.100 mdpl, lewat sejengkal jalur yang beraspal.

Jalur berubah menjadi jalan setapak melewati kebun-kebun sayur nan segar. Kami disambut tegur sapa yang ramah dari masyarakat sekitar.

Sesekali, terdengar lenguhan suara sapi saat menuju pintu rimba. Bagi pendaki yang pernah mendaki Gunung Ciremai via Palutungan, pasti setidaknya pernah satu kali mendengar suara sapi itu.

Jalur mulai menanjak, siap menguras keringat dan membuat dengkul sedikit gemetar. Terkadang aktivitas mendaki gunung itu memang tak jarang bikin orang lain heran.

“Sudah bikin lelah, jauh jalan kaki, banyak tanjakan, susah buang air, kenapa mau naik gunung?” begitu kira-kira pertanyaan yang sering muncul.

Pendaki berfoto di pintu rimba Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki berfoto di pintu rimba Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Perjalanan dari sisi tenggara Gunung Ciremai terasa mengasyikkan. Begitu mulai melewati pintu rimba, kanopi hutan yang rapat membuat suasana cukup teduh meskipun matahari bersinar terik.

Jalur Palutungan terkenal dengan medan pendakian yang cenderung lebih landai dibanding jalur Linggarjati. Ketersediaan air di Pos Cigowong memudahkan pendaki bisa mengisi ulang perbekalan untuk mendaki ke puncak.

Gunung Ciremai merupakan rumah dari flora mulai dari anggrek, kantung semar, pohon pinus, beringin karet, kecapi, cantigi, dan lainnya. Sementara fauna seperti elang jawa, perkutut, macan kumbang, burung punai, dan lainnya juga hidup di Gunung Ciremai.

Untuk pos pendakian di jalur Palutungan terdiri dari Pos Palutungan, Cigowong, Kuta, Pangguyangan Badak, Arban, Tanjakan Asoy, Pasanggrahan, Sanghyang Ropoh, Gua Walet, dan puncak. Estimasi pendakian menuju Puncak Gunung Ciremai bila kondisi fisik cukup fit berkisar 10 jam.

Pendaki melewati jalur pendakian Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki melewati jalur pendakian Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jalur Palutungan menjadi salah satu jalur favorit pendaki untuk meraih puncak Gunung Ciremai. Palutungan merupakan nama sebuah dusun di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Pendaki dari Jakarta bisa menuju Base Camp Palutungan menggunakan bis Jakarta – Kuningan dan turun di Terminal Cirendang dengan biaya sekitar Rp 40.000. Dari Terminal Cirendang bisa langsung menuju Base Camp Palutungan menggunakan angkutan nomor 03 dengan biaya sekitar Rp 10.000.

Biaya tiket Simaksi (Surat Izin Kawasan Konservasi) Taman Nasional Gunung Ciremai Rp 50.000 per orang. Biaya tersebut sudah termasuk makan satu kali di beberapa warung yang bekerjasama dengan pihak Taman Nasional Gunung Ciremai.

Pendaki melewati jalur Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki melewati jalur Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pendaki mesti menyiapkan fisik yang prima sebelum mendaki Gunung Ciremai. Setidaknya, jogging rutin tiga kali disertai latihan otot sebelum mendaki gunung cukup membantu meningkatkan stamina.

Persiapkan juga peralatan mendaki gunung yang memadai seperti baju hangat, jaket, sleeping bag, sarung tangan, matras, sepatu trekking, headlamp, tenda, alat memasak dan sebagainya. Bila musim kemarau, suhu gunung bisa mencapai di bawah 10 derajat.

Sepanjang perjalanan, pendaki mesti benar-benar memerhatikan manajemen logistik seperti air dan makanan. Jangan harap ada sumber air setelah Pos Cigowong.

Di Pos Cigowong, fasilitas pendakian terbilang lengkap. Pendaki bisa beristirahat di saung, sholat di mushalla, dan buang air di toilet yang telah disediakan oleh pihak taman nasional.

Fasilitas mushalla di jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Fasilitas mushalla di jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Pendaki disarankan untuk menginap di Pos Pasanggrahan atau di Tanjakan Asoy. Dari pos tersebut, perjalanan menuju puncak sekitar 3-4 jam. Seperti perjalanan kami, pendakian menuju puncak berawal dari Pos Pasanggrahan dan menempuh sekitar tiga jam.

Perjalanan menuju puncak ditempuh pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Selepas Pos Sanghyang Ropoh, jalur berbatu sudah muncul. Jalur relatif terjal dengan kemiringan sekitar 50 derajat. Jangan lupa perhatikan langkah saat mendaki, terlebih bila dini hari.

Tiba di Persimpangan jalur Apuy – Palutungan, wajah-wajah pendaki yang kelelahan mulai tampak. Nafas yang terengah-engah seperti kekurangan oksigen juga terdengar. Perjalanan tinggal sekitar 30 menit dari Pos Goa Walet menuju puncak Gunung Ciremai.

Pendaki di jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki di jalur pendakian Gunung Ciremai via Palutungan, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Jalan bebatuan dan kadang-kadang harus melewati celah-celah batu menjadi hiburan kami. Pendaki yang berjalan lambat dan takut kehilangan kehilangan momen matahari terbit tak perlu khawatir.

Beruntungnya, momen matahari terbit tetap bisa terlihat oleh pendaki.

Di puncak Gunung Ciremai, pendaki-pendaki dari lintas usia yang didominasi generasi millenial terlihat ramai.

Mereka berburu foto matahari terbit dan tak jarang berswafoto dengan berbagai sudut pandang yang berbeda untuk kepentingan koleksi foto Instagram.

Pendaki menikmati momen matahari terbit di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki menikmati momen matahari terbit di puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Dari puncak Ciremai, pendaki dapat melihat Laut Jawa dan jejeran Gunung Slamet, Sumbing dan Sindoro. Sungguh pemandangan yang sangat indah ditemani matahari terbit.

Cuaca yang cerah membayar semua kelelahan. Pendaki bisa melihat eloknya dua kawah biru dan bunga edelweiss yang memanjakan mata.

Bagi saya petualangan yang baru selalu menjadi memori indah saat berlibur. Gunung-gunung indah di Indonesia menunggu untuk dijelajahi.

Setiap petualangan termasuk pendakian ke Gunung Ciremai memang selalu membawa cerita baru. Setidaknya, keindahan Gunung Ciremai akan selalu diburu para generasi millenial.

Generasi Millenial dalam Dunia Wisata Petualangan

Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Era pariwisata di generasi millenial terlebih pada orang-orang yang lahir pada era 1980-1990an memang unik.

Dari berbagai studi menyebutkan, karakter turis milenial adalah mereka yang selalu mencari pengalaman baru, termasuk wisata petualangan, eksplorasi, perjalanan darat (road trips) ke tempat-tempat baru dan berburu foto nan Instagramable.

Turis milenial memang memiliki kekuatan yang cukup baik di dunia pariwisata. Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan inbound traveler ke Indonesia itu 51 persen adalah generasi millenial.

“Dan, 70 persen itu search dan share menggunakan via digital. Mostly itu semua generasi millenial,” kata Arief kepada KompasTravel saat ditemui di sela-sela acara launching Hari Belanja Diskon Indonesia di Jakarta, Kamis (15/7).

Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Millenial tourism, istilah Arief Yahya dalam pengembangan industri Tourism 4.0, seharusnya memperhatikan turis millenial sebagai perhatian serius para penggiat wisata di Indonesia. Millenial akan selalu memilih destinasi wisata sesuai keinginannya masing-masing.

“Tourism 4.0 itu kalau lebih mudah bisa disebut millenial dan digital. Millenial dari sisi customer, digital itu dari sisi produknya,” tambah Arief.

Marketing Manager salah satu agen pariwisata petualangan di Indonesia, PAT Adventure Travel, Mahendratta Sambodho mengatakan tren pendakian gunung di Indonesia telah bergeser.

Pendaki berfoto di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki berfoto di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Era-era awal pendakian gunung Indonesia, lanjutnya, biasanya dilakukan oleh pendaki-pendaki yang bergabung di komunitas. Penjualan paket-paket wisata pendakian gunung juga bergeser secara platform dari offline ke online.

“Dunia digital itu sangat mempengaruhi bisnis pendakian gunung. Platform digital sangat meng-influence banget ke anak-anak muda. Lalu dengan generasi 40 ke atas. Terutama media sosial seperti Instagram,” kata laki-laki yang akrab disapa Dodot kepada KompasTravel.

Pendaki mengabadikan momen lewat kamera saat berada di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki mengabadikan momen lewat kamera saat berada di area puncak Gunung Ciremai, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Tren pendakian gunung untuk generasi millenial juga diprediksi akan terus tumbuh. Turis millenial saat ini, lanjutnya, akan terus mencari destinasi-destinasi wisata baru.

“Sekarang informasi wisata mudah didapat. Millenial bisa browsing dan share di platform digital. Sekarang banyak operator baik besar maupun open trip, jualannya di media sosial,” tambah Dodot.

Celah mengembangkan wisata petualangan untuk pasar millenial saat ini masih terbilang lebar. Namun, para penggiat wisata harus terus berinovasi untuk pemasaran produk demi memikat hati para turis millenial.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com