Vitalis Moa, Guru Seni Budaya SMPK Kloang Popot menjelaskan inti dari tarian tua Reta Lo'u adalah menyambut dan menjaga setiap tamu yang datang berkunjung di suatu tempat di Kabupaten Sikka.
Baca juga: Sumur Baluk, Peninggalan Portugis di Sikka yang Tak Pernah Kering
Ia menjelaskan, salah seorang yang laki-laki yang menari di atas bambu itu tujuannya mengintai musuh. Itu maksudnya, mau melihat situasi dan kondisi di tempat diselenggarkannya sebuah acara.
"Ini tarian adat khas Sikka. Kami di sekolah mengajarkan dan melatih anak-anak sampai bisa memainkan semua ragam dan gerak tarian ini. Tujuannya agar tarian ini tidak boleh hilang. Anak-anak sebagai generasi penerus harus menguasai tarian ini. Jadi kita punya tanggung jawab melestarikan warisan nenek moyang terdahulu," kata Vitalis kepada Kompas.com di halaman SDI Habibola, Selasa siang.
Marcelis Suprianto Lusy, Ketua panitia festival seni budaya menjelaskan kegiatan itu diselenggarakan dengan tujuan mengangkat kembali tarian adat dan permainan tradisional yang edukatif ada di Kabupaten Sikka.
"Kita lihat di zaman sekarang, tarian dan permainan tradisional sudah mulai hilang. Jadi festival ini kita selenggarakan untuk melestarikan warisan nenek moyang terdahulu. Warisan adat seperti tarian adat dan permainan tradisional ini tidak boleh punah," jelas Marcelis kepada Kompas.com di sela-sela kegiatan festival budaya itu.