Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Wisata Alam Manokwari dan Papua Barat yang Bikin Jatuh Cinta

Kompas.com - 19/08/2019, 15:08 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bumi Cenderawasih, Papua punya pesona yang luar biasa. Kaya akan alam dan budaya, membuat wisatawan akan terkagum saat berkunjung ke sana. Khusus Provinsi Papua Barat, ada banyak destinasi wisata alam menarik yang dapat dikunjungi.

Baca juga: Kerusuhan di Manokwari, Kemenpar Imbau Turis untuk Jauhi Area Konflik

Wisata alam ini punya pemandangan yang lua biasa dan bahkan diakui oleh dunia. Berikut adalah lima wisata alam di Papua Barat yang sangat layak untuk dikunjungi:

1. Raja Ampat

Raja Ampat berkali kali masuk dalam daftar destinasi rekomendasi media luar negeri. Salah satunya dari CNN Internasional, sebagai posisi teratas destinasi rekomendasi pakar yang tidak boleh dilewatkan (20 Travel Destinations The Experts Say Not to Miss).

Untuk berwisata ke Raja Ampat memang perlu biaya yang lebih besar, tetapi Raja Ampat sendiri memang tidak ditujukan untuk pariwisata massal demi menjaga biota laut.

Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Teluk Kabui, Raja Ampat. Foto diambil pada Kamis (27/9/2018).

Untuk menuju Raja Ampat, wisatawan dapat mengambil penerbangan langsung ke Sorong kemudian menumpang kapal untuk sampai ke Waisai.

Waisai adalah gerbang menuju Kepulauan Raja Ampat. Ada banyak penyewaan kapal motor untuk menuju titik selam atau pulau pulau di Kepulauan Raja Ampat.

2. Taman Nasional Teluk Cenderawasih

Atraksi utama dari Taman Nasional Teluk Cenderawasih adalah hiu paus atau whale shark. Hiu paus adalah mamalia terbesar di dunia yang terkenal bersahabat dengan manusia.

Di Taman Nasional Teluk Cenderawasih, wisatawan dapat menyelam dan berenang bersama hiu paus. Namun tetap ada etika tersendiri, seperti tidak menyentuh hiu paus dan berenang dalam jarak tertentu.

Untuk sampai ke Taman Nasional Teluk Cenderawasih ambilah penerbangan ke Manokwari, kemudian melanjutkan dengan perjalanan darat sekitar tiga jam ke Ransinki, lalu melanjutkan perjalanan dengan kapal sekitar dua jam. Ada banyak homestay di kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih.

Festival Suling Tambur di Kampung Kabare, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Selasa (25/9/2018).KOMPAS.com/DIAN MAHARANI Festival Suling Tambur di Kampung Kabare, Distrik Waigeo Utara, Raja Ampat, Selasa (25/9/2018).

3. Pulau Waigeo

Pulau Waigeo masih masuk dalam kawasan Kepulauan Raja Ampat. Pulau ini terkenal karena menjadi habitat burung cenderawasih. Jika ingin mengamati langsung burung khas Papua ini datanglah ke Kampung Saporkren.

Mintalah bantuan pemandu lokal setempat, karena untuk menemukan burung cenderawasih terbilang tak mudah. Ada waktu dan tata cara tersendiri.

4. Pegunungan Arfak

Di Pegunungan Arfak terdapat dua danau dengan pemandangan laur bisa, yakni Danau Anggi Gida dan Danau Anggi Giji.

Belum banyak wisatawan yang berkunjung ke sini. Padahal selain pemandangannya yang bagus, di danau ini wisatawan dapat berenang dan menikmati pasir putih yang berada di tengah danau.

Dari Kota Manokwari menuju ddua danau ini dapat berkendara selama 4-5 jam.

Tank peninggalan Perang Dunia II di Tambrauw.https://pesona.travel Tank peninggalan Perang Dunia II di Tambrauw.

5. Tambrauw

Tambrauw adalah sebuah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong. Akses menuju Tambrauw masih belum baik butuh waktu sekitar lima jam berkendara dari Sorong ke Tambrauw.

Namun Tambrauw tetap punya pesona tersendiri, rata-rata desa di Tambrauw adalah desa pesisir yang menawarkan pemandangan pantai cantik. Ada juga desa yang masih memiliki peninggalan Perang Dunia ke 2 seperti Desa Werbes. Bahkan di bawah laut juga terdapat banyak peninggalan perang Dunia 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com