Kepala Sekolah SMPK Waemokel, Robertus Wahab kepada Kompas.com menjelaskan, lembaga pendidikan SMPK Waemokel terus merawat, menjaga dan mempertahankan kearifan lokal di Manggarai Timur.
Saat Upacara 17 Agustus 2019 di Lapangan Upacara Waelengga, 250 siswa dan siswi serta guru-guru dipercayakan sebagai paduan suara 17 Agustus dengan memakai kain adat dari seluruh Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kami mengambil tema Kebhinnekaan Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur saat tampil sebagai anggota koor atau paduan suara pada Upacara Bendera Merah Putih di lapangan Upacara Waelengga, Sabtu, 17 Agustus 2019 ini. Dari tahun ke tahun, sekolah kami selalu berinovasi sesuai dengan konteksnya,” kata Robertus Wahab.
Selain itu, lanjut Wahab, saat Malam Tos Kenegaraan, siswi SMPK Waemokel yang dilatih oleh penata seni tari membawakan tarian Tepi Woja dan Lipa Songke. Inisiatif ini dilakukan atas pertimbangan khusus. Siswi menampilkan tarian yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
“Kali ini kami membawakan dua tarian saja. Tarian ini berbeda dengan tarian yang ditampilkan tahun sebelumnya saat memeriahkan HUT RI. Kami selalu berinovasi dan menampilkan yang berbeda dari tahun ke tahun. Di sekolah ada pendidikan budaya dengan mengajarkan berbagai seni tari khas masyarakat Manggarai Timur,” kata Robertus Wahab.