Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada! 4 Ancaman Pendaki Gunung saat Musim Kemarau

Kompas.com - 23/08/2019, 08:01 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Pendaki yang merokok juga tidak boleh membuang puntung rokoknya sembarangan. Selain mencemari lingkungan, puntung rokok yang masih menyala juga bisa memicu terjadinya kebakaran hutan.

3. Kehabisan Bekal Air

Kondisi kering tidak hanya membuat kebakaran semakin rawan terjadi. Biasanya, banyak sumber air di gunung yang turut mengering saat musim kemarau.

Hal itu menyebabkan pendaki tidak bisa lagi mengambil air di sumber mata air yang telah mengering itu.

Baca juga: Catatan Panduan Mendaki Gunung Sindoro via Tambi (1)

Oleh karena itu, lebih baik jika bertanya terlebih dulu kepada petugas basecamp mengenai kondisi mata air sebelum mulai mendaki.

Jika sumber air kering, pendaki harus membawa bekal air yang cukup dari bawah karena tidak bisa diisi ulang di tengah perjalanan.

Selain itu, pendaki juga harus berhemat air. Jangan sampai ada air yang terbuang sia-sia agar bekal air tidak habis di tengah perjalanan.

4. Iritasi Mata dan Gangguan Pernapasan karena Debu

Musim kemarau juga membuat jalur pendakian menjadi kering dan berdebu. Jika dipijak, seringkali debu langsung beterbangan.

Paparan debu di udara bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Jika banyak terhirup, debu bisa menyebabkan gangguan pernapasan seperti asma.

Pos III Pestan Gunung Sumbing via Garung.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Pos III Pestan Gunung Sumbing via Garung.

Oleh karena itu, masker sangat penting untuk dibawa untuk melindungi saluran pernapasan dari paparan debu.

Baca juga: Pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho, Simak Estimasi Waktunya

Selain pernapasan, paparan debu lama-kelamaan juga menyebabkan iritasi mata. Pendaki pun harus mempersiapkan diri dengan perlengkapan seperti kacamata hingga tetes mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com