Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita tentang Cabai dan Sejarahnya di Festival Kuliner Serpong

Kompas.com - 25/08/2019, 12:15 WIB
Albert Supargo,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival Kuliner Serpong (FKS) masih berlangsung. Event yang berlangsung di Parkiran Selatan Summarecon Mal Serpong (SMS) ini masih berlangsung sampai tanggal 8 September 2019.

Atusiasme para pengunjung sangat terasa dengan ramainya festival ini, Sabtu (24/08/2019). Berbagai hiburan disediakan penyelenggara pada hari Sabtu dan Minggu, seperti musik daerah, tarian daerah dan talkshow.

Salah satu talkshow yang digelar oleh FKS adalah Riwayat Sambal Nusantara oleh Silvita Agmasari, salah satu jurnalis di KompasTravel.

Dalam kesempatan ini, Silvita menjelaskan berbagai informasi mengenai cabai mulai dari asal usulnya.

"Cabai dibawa oleh orang Portugis ke Indonesia. Sebelum adanya cabai, orang Indonesia memakai empat jenis rempah untuk membuat rasa pedas dalam makanan. Empak rempah itu adalah jahe, lada, andaliman biasanya disebut lada Batak dan cabya," ujar Silvi dalam talkshownya, Sabtu (24/08/2019).

Baca juga: Mengenal Cabya, Nenek Moyang Cabai di Nusantara

Silvita juga menyatakan bahwa jenis cabai di Nusantara sangat banyak.

"Ada 212 jenis sambal yang tersebar di Nusantara. 43 persen dari Jawa, 20 persen dari Sumatera, 8 persen dari Bali dan sisanya dari daerah lain di Indonesia," jelasnya.

Talkshow ini berdurasi 90 menit. Antusiasme pengunjung cukup besar dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Selain hal di atas, banyak informasi lain terkait cabai dan sambal yang dipaparkan Silvi kepada pengunjung festival kuliner. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com