Sementara itu, Pimpinan Komisi X DPR RI H.A.R. Sutan Adil Hendra mengatakan, pariwisata merupakan salah satu leading sector perekonomian Indonesia. Pasalnya, sektor pariwisata membawa dampak positif dalam berbagai sektor lainnya.
Baca juga: Jambi Masuk Etape 7 dan 8 Tour de Singkarak 2019
Misalnya, berdampak pada aspek transportasi, perhotelan, resort dan homestay, restoran, Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM), hingga tenaga kerja, yang bermuara pada meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat.
Oleh karena itu, terang Sutan, masyarakat Jambi harus terus mengembangkan potensi pariwisatanya. Jangan sampai kalah dengan 10 Destinasi Prioritas Pariwisata Indonesia lainnya.
“Ke depan, minimal empat fokus utama yang menjadi program prioritas di Jambi, yaitu pengembangan potensi wisata, peningkatan SDM pariwisata, perluasan pasar wisata, dan promosi pariwisata,” tegasnya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (28/8/2019) dijelaskan, Jambi memiliki banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan. Misalnya, Taman Nasional Kerinci Seblat yang telah ditetapkan UNESCO sebagai hutan tropis warisan dunia serta salah satu keajaiban dunia.
Baca juga: Tingkatkan Kunjungan Wisman Jepang, Kemenpar Gandeng Super Dragon
“Kami juga ada Geopark Merangin, Desa Wisata Jernih Jaya, Candi Muaro Jambi, hingga wisata religi seperti Mandi Safar di Tanjung Jabung Barat dan Seberang Kota Jambi,” terang Sutan.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menuturkan, pengembangan sektor pariwisata memang tak lepas dari strategi mumpuni. Salah satunya menentukan branding. Hal ini, kata Arief, bertujuan untuk meningkatkan brand awareness terhadap branding pariwisata Indonesia.
“Beberapa kegiatan yang termasuk branding adalah promosi brand Wonderful Indonesia melalui media daring, elektronik, cetak, dan ruang yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar,” tegas dia.
Sebagai informasi, untuk mencapai target wisatawan mancanegara, Kemenpar membagi rencana aksi dalam 3 kelompok. Pertama, Ordinary Efforts yang dilakukan melalui 3 kegiatan utama, yaitu branding, advertising, dan selling.
Kedua, Extra Ordinary Efforts yang dijalankan melalui program incentive access, hot deals, dan competing destination model (CDM). Terakhir, Super Extra Ordinary Efforts, melalui program border tourism, tourism hub, dan low cost terminal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.