Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Tahu Proses Membatik di Kampung Batik Laweyan? Ini Caranya

Kompas.com - 28/08/2019, 14:39 WIB
Rosiana Haryanti,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Suhu lilin harus dijaga, begitu suhu turun percuma diberi lilin karena tidak akan tembus," ucap Widhi.

Kompor berisi lilin harus berada di sebelah samping sehingga tidak mengganggu keberadaan kain. Widhi menuturkan, kompor dan wajan berisi lilin sebaiknya berada di sebelah kanan. Namun bagi kamu yang menggunakan tangan kiri, maka bisa menyesuaikan.

Adapun kain, saat proses berlangsung diletakkan di bagian depan tubuh dengan kemiringan 45 derajat. Sama seperti posisi kain, letak canthing juga harus diperhatikan. Saat membatik, canthing harus menghadap ke atas dengan kemiringan sejajar dengan kain dengan ujung yang menghadap ke atas.

Kemudian saat mengambil malam, pastikan agar tidak menetes ke kain dengan cara tidak memenuhi rongga canthing dengan malam. Kamu bisa mengisi separuhnya. Jangan lupa untuk meniup lilin cair tersebut agar suhunya lebih dingin. Satu kali pengambilan malam dapat digunakan untuk satu hingga dua goresan pada kain.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Persiapan Westlife Konser, Pakai Baju Batik hingga Minta Makanan Sehat

Garis motif pada kain juga harus menembus ke bagian belakang. Sebab, jika tidak, maka akan menyulitkan pada proses pewarnaan.

"Kalau garis kurang tembus, kain dibalik diteruskan dari belakang. Saat batik tidak tembus dan nyambung, warna akan keluar dari batik. Maka fungsi lilin adalah sebagai perata warna atau membatasi warna. Warna yang dibatasi dengan lilin akan bertahan," ucap Widhi.

Setelah proses penggambaran selesai, kemudian dilanjutkan dengan pewarnaan dan pengeringan.

Widhi mengungkapkan, untuk proses pengeringan, membutuhkan proses semalaman. Setelah pengeringan, barulah lapisan lilin pada kain diluruhkan dan meninggalkan motif putih pada sela-sela kain.

Untuk berwisata dan berlatih membatik di Kampung Batik Laweyan, Widhi menyarankan agar pengunjung berkeliling di sekitar area sebelum memulai proses pelatihan.

"Sebelum membatik, kita keliling di industri batik dulu. Jadi secara visual kan tahu apa yang dikerjakan," ucap Widhi.

 Baca juga: Saksikan Keindahan Batik, Tenun dan Mutiara dalam Pameran Warisan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com