Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja Unik di Georgia, Terletak di Puncak Tebing Batu Curam

Kompas.com - 29/08/2019, 10:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Bangunan gereja biasanya berada di tempat strategis sehingga memudahkan jemaat untuk beribadah.

Namun di Negara Georgia, sebuah gereja malah berada di wilayah terpencil. Gereja itu bahkan berada di tempat tidak biasa, yakni di Katskhi Pilliar yang merupakan batu monolit setinggi lebih dari 40 meter.

Lokasi Katskhi Pilliar ini berjarak sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Georgia, Tbilisi. Tidak ada kereta api untuk bisa sampai ke sana. Pengunjung bisa mencapainya dengan mobil pribadi atau bus.

Katskhi Pilliar ternyata tidak hanya terpencil. Akses masuk gereja di atas monolit juga ekstrem. Mereka yang akan mencapai kompleks gereja harus berjalan melalui tangga logam tipis yang menempel di dinding monolit.

Hanya orang-orang tertentu yang bisa mencapainya

Pembangunan gereja yang ada di ujung pilar batu ini ditujukan untuk seorang biarawan Georgia abad ke-7, Maximus the Confessor.

Selain gereja, ada pula ruang pemakaman, gudang anggur, dinding tirai, dan tiga ruangan untuk bertapa.

Setiap harinya biarawan yang tinggal di kawasan bawah harus memanjat selama sekitar 20 menit melalui jalan ekstrem untuk menuju kompleks gereja.

Baca juga: Tak Hanya Afrika, Benua Eropa Juga Punya Gurun

Lokasi gereja yang berada di ketinggian menurut para biarawan ditujukan agar mereka berada lebih dekat kepada Tuhan saat beribadah.

Meski unik, tidak sembarang orang diizinkan untuk naik ke puncak pilar batu ini. Mereka yang bisa sampai ke sana hanyalah para biarawan setempat. Hal itu membuat Katskhi Pilliar dianggap sebagai salah satu landmark paling suci di bumi.

Aturan yang ketat

Saat ini, hanya pria dari ordo agama saja yang diizinkan untuk memanjat anak tangga sampai ke atas. Wanita belum diizinkan untuk naik ke atas.

Dilansir dari CNN Travel, masyarakat telah dilarang untuk naik ke atas sejak 2018. Aturan itu dibuat melalui maklumat pemimpun spiritual Gedeja Ortodoks Georgia, Patriark Ilia II.Pembatasan tersebut salah satunya ditujukan untuk membantu menjaga kesucian Katskhi.

Zaman dahulu para biarawan tinggal di kompleks gereja ujung pilar batu pada abad ke-10 dan 11. Namun, saat ini para biarawan tinggal di kawasan bawah dan hanya naik untuk berdoa.

Baca juga: 4 Obyek Wisata Alam yang Menawan di Eropa Timur

Pilar batu tersebut tidak dipanjat oleh siapa pun dari luar Katskhi hingga 1944. Namun, tahun itu ada sebuah ekspedisi yang dipimpin seorang pendaki gunung asal Georgia, Alexander Japaridze dan penulis, Levan Gotua menuju ujung batu untuk keperluan studi.

Saat itu bangunan di ujung batu dianggap telah dibangun abad ke-5 hingga 6. Namun, Museum Nasional Georgia merevisinya. Bangunan di puncak dibangun pada abad ke-9 dan 10.

Meski pengunjung dilarang naik, masih ada banyak atraksi yang bisa dinikmati di wilayah Katskhi. Pemandangan indah pedesaan Georgia akan memanjakan mata siapa pun yang menyaksikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com