YOGYAKARTA, KOMPAS.com – CNN merilis 13 daftar kota terindah di dunia pada Hari Rabu (28/08/2019) lalu. Ternyata salah satu dari 13 daftar itu ada di Indonesia, yakni Kotagede.
Kotagede merupakan sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta. Kotagede berstatus sebagai salah satu situs sejarah di Yogyakarta.
Baca juga: Jelajah Kotagede, Cikal Bakal Keraton Surakarta dan Yogyakarta
Status situs bersejarah itu menjadi salah satu keunggulan Kotagede. Sekarang ini ada banyak peninggalan sejarah yang tersebar di Kotagede, mulai dari makam raja, masjid agung, hingga bekas benteng keraton.
Banyaknya situs sejarah di Kotagede, tak lepas dari sejarah masa lalunya. Ternyata, zaman dahulu berdiri sebuah kerajaan besar dengan pusat pemerintahan di Kotagede.
Tahun 1588 silam, berdiri sebuah kerajaan bernama Mataram. Kerajaan ini merupakan cikal bakal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta.
Kerajaan ini juga disebut Mataram Islam untuk membedakan dengan Mataram Hindu-Buddha yang berdiri sekitar abad ke-8 masehi.
Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati menjadi raja pertama Mataram Islam. Sebelumnya kerajaan ini merupakan bagian Kasultanan Pajang.
Usai Panembahan Senopati wafat pada 1601, raja Mataram Islam selanjutnya adalah Panembahan Hanyakrawati.
Namun, masa pemerintahan raja kedua Mataram Islam itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1613 masehi, ia wafat saat berburu.
Raja selanjutnya adalah Adipati Martapura dengan masa pemerintaha hanya satu hari sebelum digantikan oleh Sultan Agung.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah Ibu Kota Mataram Islam dipindah menuju Kerto atau sektar 4,5 kilometer sebelah selatan Kotagede.
Baca juga: Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta
Saat ini peninggalan berupa keraton atau istana Kotagede sudah nyaris tidak ada. Hal itu kemungkinan karena keraton terbengkalai usai pusat kerajaan Mataram Islam dipindah beberapa kali.
Selain peninggalan Watu Gilang, masih ada beberapa situs peninggalan sejarah lain.
Salah satu situs sejarah yang hingga kini masih terawat dan sering dikunjungi adalah Makam Raja Mataram. Di sanalah lokasi makam raja pertama Mataram Islam, Panembahan Senopati dan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan.