Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keunikan Kotagede yang Masuk Daftar 13 Kota Terindah Dunia Versi CNN

Kompas.com - 31/08/2019, 15:10 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – CNN merilis 13 daftar kota terindah di dunia pada Hari Rabu (28/08/2019) lalu. Ternyata salah satu dari 13 daftar itu ada di Indonesia, yakni Kotagede.

Kotagede merupakan sebuah kecamatan di Kota Yogyakarta. Kotagede berstatus sebagai salah satu situs sejarah di Yogyakarta.

Baca juga: Jelajah Kotagede, Cikal Bakal Keraton Surakarta dan Yogyakarta

Status situs bersejarah itu menjadi salah satu keunggulan Kotagede. Sekarang ini ada banyak peninggalan sejarah yang tersebar di Kotagede, mulai dari makam raja, masjid agung, hingga bekas benteng keraton.

Banyaknya situs sejarah di Kotagede, tak lepas dari sejarah masa lalunya. Ternyata, zaman dahulu berdiri sebuah kerajaan besar dengan pusat pemerintahan di Kotagede.

Tempat lahirnya Mataram Islam

Tahun 1588 silam, berdiri sebuah kerajaan bernama Mataram. Kerajaan ini merupakan cikal bakal dari Keraton Surakarta dan Yogyakarta.

Kerajaan ini juga disebut Mataram Islam untuk membedakan dengan Mataram Hindu-Buddha yang berdiri sekitar abad ke-8 masehi.

Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati menjadi raja pertama Mataram Islam. Sebelumnya kerajaan ini merupakan bagian Kasultanan Pajang.

Usai Panembahan Senopati wafat pada 1601, raja Mataram Islam selanjutnya adalah Panembahan Hanyakrawati.

Foto Ki Ageng Pemanahan (Kiri) dan Raja Pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati (Kanan).Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Foto Ki Ageng Pemanahan (Kiri) dan Raja Pertama Mataram Islam, Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati (Kanan).

Namun, masa pemerintahan raja kedua Mataram Islam itu tidak berlangsung lama. Pada tahun 1613 masehi, ia wafat saat berburu.

Raja selanjutnya adalah Adipati Martapura dengan masa pemerintaha hanya satu hari sebelum digantikan oleh Sultan Agung.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung inilah Ibu Kota Mataram Islam dipindah menuju Kerto atau sektar 4,5 kilometer sebelah selatan Kotagede.

Baca juga: Jelajah Makam Raja di Kotagede Yogyakarta

Saat ini peninggalan berupa keraton atau istana Kotagede sudah nyaris tidak ada. Hal itu kemungkinan karena keraton terbengkalai usai pusat kerajaan Mataram Islam dipindah beberapa kali.

Juru kunci yang menjelaskan seputar Watu Gilang, singgasana Raja Mataram Islam, Panembahan SenopatiKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Juru kunci yang menjelaskan seputar Watu Gilang, singgasana Raja Mataram Islam, Panembahan Senopati
Peninggalan Keraton Kotagede yang masih bisa dijumpai sekarang salah satunya adalah di Situs Watu Gilang. Menurut juru kunci, dahulu situs itu merupakan singgasana Keraton Kotagede.

Peninggalan sejarah di Kotagede, makam, pemandian hingga bekas benteng

Selain peninggalan Watu Gilang, masih ada beberapa situs peninggalan sejarah lain.

Salah satu situs sejarah yang hingga kini masih terawat dan sering dikunjungi adalah Makam Raja Mataram. Di sanalah lokasi makam raja pertama Mataram Islam, Panembahan Senopati dan ayahnya, Ki Ageng Pemanahan.

Pintu gerbang menuju Makam Raja Mataram Kotagede.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Pintu gerbang menuju Makam Raja Mataram Kotagede.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com