Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendaki dan Berziarah ke Gunung Lawu Saat Malam 1 Suro

Kompas.com - 01/09/2019, 10:38 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Ratusan pendaki dan peziarah mendaki Gunung Lawu pada Malam Tahun Baru Islam atau dalam kalender Jawa adalah Malam 1 Suro.

Berdasarkan pantauan KompasTravel pada Hari Sabtu (31/08/2019) jumlah pendaki dari pintu Cemara Sewu pada pukul 19.3) WIB sudah mencapai 800 orang lebih.

Tidak hanya para pendaki saja yang naik ke puncak Gunung Lawu pada Malam 1 Suro. Para peziarah juga turut memadati gunung setinggi 3265 meter di atas laut (mdpl) ini.

Malam 1 Suro merupakan momen para peziarah untuk melakukan ritual dengan berziarah di beberapa petilasan yang ada di Gunung Lawu.

Salah satu petilasan itu adalah tempat moksa Raja Terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya. Petilasa itu ada di Hargo Dalem yang tepat di bawah puncak Hargo Dumilah.

Kerahkan ratusan personel

Untuk mengantisipasi banyaknya pendaki pada Malam 1 Suro ini, pihak Perhutani telah mengerahkan personelnya untuk berjaga.

Mereka berjaga untuk mencegah kebakaran hutan yang rawan terjadi pada puncak musim kemarau 31 Agustus 2019.

Hal itu disampaikan oleh Administratur Perhutani Lawu dan Sekitarnya, Asep Dedi Mulyadi.

"Kurang-lebih hampir 100 anggota kita yang disiagakan. Kita standbykan di sini dan beberapa pos," ujar Asep.

Ia melanjutkan, pendaki juga akan mendapat briefing dari petugas sebelum mulai naik. Tujuan utama adalah agar mereka tidak membuat perapian yang menyebabkan kebakaran.

Asep juga mengimbau para pendaki atau peziarah agar tidak membuat perapian.

"Jadi untuk mengantisipasi karena ini puncak musim kemarau, dari jauh-jauh hari kita sudah mengantisipasi terhadap penduduk sekitar, terhadap siapa pun yang naik Gunung Lawu untuk tidak membuat perapian sembarangan," ujar Asep.

Hal itu dikarenakan cuaca musim kemarau yang sangat kering sehingga rawan terjadi bencana kebakaran hutan.

Petugas juga telah membuat sekat-sekat api agar jika terjadi kebakaran, api tidak menyebar.

Langkah-langkah antisipasi dilakukan dengan memasang banner imbauan untuk tidak membuat perapian. Selain itu, ada lima personel yang akan berpatroli.

Mereka akan mengingatkan para pendaki atau peziarah agar tidak membuat perapian. Selain itu, setiap pos di Cemara Sewu juga akan dijaga oleh dua personel.

Sementara di pintu gerbang pendakian Cemara Sewu, telah disiagakan sebanyak 70 personel gabungan dari Perhutani, Basarnas, BPBD, Polres Magetan, Kodim Magetan, grup-grup pencinta alam, termasuk di sini Paguyuban Giri Lawu.

Sebanyak 70 personel yang disiagakan termasuk tim evakuasi dan tanggap darurat. Hal itu ditujukan agar penanganan bisa dilakukan secepat mungkin jika ada kecelakaan pendaki atau laporan kebakaran hutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com