Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Memilih Jengkol Terbaik dari Pembuat Jengkol Pelakor

Kompas.com - 01/09/2019, 13:33 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Biji jengkol terbaik menghasilkan olahan jengkol yang lezat. Hal ini tak bisa ditampik, lantaran untuk memasak jengkol proses dimulai dari pemilihan biji jengkol kualitas wahid. Hal ini pula yang disampaikan oleh Putri, pembuat Jengkol Pelakor di Medan, Sumatera Utara.

"Tentunya kalau pilih jengkol, pilih yang tua jangan masih muda," jelas Putri ditemui di Pucuk Coolinary Festival, Lapangan Parkir Medan Plaza Fair, Sabtu (31/8/2019).

Untuk membedakan jengkol tua dan muda Putri mengatakan lihat dari warnanya. Jengkol muda memiliki warna yang masih kehijauan, sedangkan jengkol tua berubah warna jadi putih kekuningan.

Namun jika jengkol sudah terlalu kuning yang mengarah ke hitam, Putri menyarankan lebih baik tidak memilih itu. Sebab biasanya jengkol tersebut sudah terlalu lama disimpan dan rasanya lebih pahit.

"Kalau saya juga tidak suka jengkol yang terlalu tipis atau pipih, cari yang agak menggembung jengkolnya," saran Novi.

Jengkol yang gembung ia sebutkan lebih empuk dari segi tekstur daripada jengkol yang pipih.

Selanjutnya untuk mengolah jengkol, ia akan mulai dari proses mencuci, menggeprek jengkol, dan merebusnya dengan berbagai bumbu selama dua jam. Sayangnya Putri mengatakan bumbu merebus itu adalah rahasia dari Jegkol Pelakor.

Setelah jengkol selesai direbus, ia menggorengnya dengan minyak panas dan cabai rawit merah. Jadilah sajian jengkol pelakor.

"Soalnya jengkol pelakor ini sama pedasnya dengan pelakor (perebut laki orang) kak," jelas Putri sambil tertawa.

Jengkol pelakor paling mantap disantap dengan nasi putih dan lauk lain atau nasi goreng. Bisa juga digado (dimakan langsung) jika kamu pecinta jengkol. Seporsi jengkol pelakor dijual Putri seharga Rp 10.000 di Pucuk Coolinary Festival Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com