Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Arkeologi Terbesar di Dunia Resmi Dibuka Tahun 2020

Kompas.com - 02/09/2019, 14:06 WIB
Ni Putu Dinanty,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Museum arkeologi terbesar di dunia, Grand Egyptian Museum (GEM) yang pertama kali diumumkan pada tahun 1992 akhirnya akan dibuka pada tahun 2020.

Keputusan pembukaan itu setelah adanya pidato Menteri Purbakala, Khaled al-Anani, di Universitas Helwan bulan Februari lalu.

"Bagi kita untuk menyambut dunia dan menunjukkan kepada mereka hal terbaik dari peradaban kuno kita," ujar Eltayeb Abbas, Kepala Arkeologi Grand Egyptian Museum kepada CN Traveler (30/07/2019).

Bangunan GEM berbeda dengan museum lainnya karena museum tersebut memiliki ruang seni, kaca dan beton yang bernilai 1 miliar dolar atau sekitar 14 triliun rupiah.

Tampilan tersebut mirip dengan Howard Carter ketika ia menemukan makam Raja Boy yang berusia satu abad lalu dan pengunjung dapat melaluinya.

Terdapat taman patung yang terletak di taman museum. Sementara itu, patung besar Ramses II berada di atrium utama untuk menyambut pengunjung saat memasuki museum.

Museum memiliki tangga utama (Grand Staircase) yang mengarah dari tingkat lembah ke dataran tinggi dan sebanyak 87 patung raja dan dewa akan berjejer di tangga tersebut.

Galeri utama mengarah ke kiri dari tangga dan dibagi menjadi empat zaman, yaitu pra-dinasti (hingga 3100 SM) dan Kerajaan Lama (pembuat piramida), Kerajaan Tengah, Kerajaan Baru (Tutankhamun, Ramses and Co) dan Greco-Roman.

Di sebelah kanan tangga adalah galeri Tutankhamun yang akan menampilkan keseluruhan isi makam untuk pertama kalinya.

Ada juga museum anak-anak yang terpisah di dalam museum. Museum anak tersebut akan menggunakan trik visual canggih untuk menjelaskan dunia Mesir kuno kepada anak-anak.

Lokasinya berada di luar Kairo tengah, dataran Giza di tepi Gurun Barat yang memandang ke arah piramida-piramida yang terkenal.

Lokasi tersebut dipilih untuk mengatasi masalah pemindahan pengunjung melalui lalu lintas yang sering dilalui di Kairo.

September hingga April merupakan bulan yang cocok untuk tur di Mesir dan mengunjungi GEM, dengan Natal dan Paskah sebagai periode tersibuk.

Biaya tiket masuk museum adalah LE 10 atau sekitar Rp 9.000, sementara masyarakat lokal yang berjumlah diatas 60 orang dan siswa sekolah dapat mengakses GEM secara gratis.

Para pejabat berharap GEM dapat menarik 5 juta pengunjung dalam satu tahun sama hal nya dengan Tate Modern, daya tarik paling banyak dikunjungi di Inggris.

Menteri Pariwisata, Rania al-Mashat, juga mengatakan kepada Egypt Independent bahwa GEM akan memainkan peran penting dalam menghidupkan kembali pariwisata sebagai sumber pendapatan utama Mesir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com