Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2019, 11:00 WIB

Khusus untuk "juruh" lupis, Mbah Satinem memakai gula jawa dari Wates, Kulonprogo. Jika ada pesanan atau setiap hari Minggu, Mbah Satinem membuat stok jajanan lebih banyak dari hari biasa. Saat hari biasa ia memasak sekitar 8 kilogram, tetapi hari Minggu bisa sampai 10 kilogram.

Soeharto hingga Netflix

Kelezatan kudapan tradisional buatan Mbah Satinem ternyata disukai lintas generasi. Dia mengaku bahwa dulu Presiden ke-2 RI, Soeharto, juga kerap memakan lupis, gatot, dan tiwul buatannya. Ajudan Soeharto, lanjut dia, yang kerap mampir untuk membelikan.

"Dulu Pak Harto sering beli di sini. Kalau tidak salah setelah naik haji," ujarnya. "Yang ke sini ajudannya naik mobil. Yang ngomong ajudanya, kalau disuruh Pak Harto. Saya baru tahu. Ya kalau beli, saya lebihi untuk ajudannya," tambahnya.

Selain itu, Mbah Satinem pernah muncul dalam sebuah program serial Street Food dari Netflix. Program ini mengangkat keanekaragaman kuliner jalanan dari beberapa kota di dunia, salah satunya Indonesia.

Baca juga: Netflix Angkat Kisah Mbah Lindu, Penjual Gudeg dari Yogyakarta

Tayang perdana pada 26 April 2019, musim pertama Street Food akan menjelajahi sembilan negara di Asia, salah satunya. Dalam episode Indonesia, Street Food menampilkan Mbah Satinem.

Hal ini senada pula dengan Instagram Story (Insta-story) yang beredar saat Lee Seung Gi mampir ke tempat Mbah Satinem. Dalam sebuah video, tampak Lee, Jasper, dan kru lainnya tengah berjongkok di dekat "tenggok" yang digunakan Mbah Satinem berjualan.

Di insta-story pertama Lee tampak menyapa Mbah Sanikem dengan mengatakan "hallo". Mbah Satinem kemudian berbicara dalam logat Jawa yang kental sambil terus menyiapkan pesanan.

Di tengah video, Lee menyebut telah mengenal Mbah Satinem karena Netflix pernah membuat liputan khusus tentangnya. Kemudian pemandu perjalanan menjelaskan kepada Lee mengenai kebiasaan berjualan serta hal-hal lain seputar Mbah Satinem.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+