Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menpar Sumringah Posisi Indonesia di Peringkat Pariwisata Dunia Naik

Kompas.com - 06/09/2019, 11:43 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengaku sumringah melihat indeks daya saing pariwisata Indonesia versi World Economic Forum (WEF) naik.

Lembaga dunia tersebut menaikkan dua posisi Indonesia dalam kategori Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) pada 2019.

"Alhamdulillah, setelah sebelumnya di posisi ke-42 menjadi ke-40 dari 140 negara," ucap dua sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Jumat (6/9/2019).

Kenaikan ini menjadi berkesan bagi Menpar mengingat persaingan pariwisata global yang dinilainya sangat ketat.

Baca juga: Pentingnya Pengembangan SDM untuk Kemajuan Pariwisata Indonesia

“Setelah tahun 2013-2014 peringkat 70 dunia, naik ke posisi 50 pada 2015, naik lagi peringkat 42 pada 2017, dan ke-40 di tahun ini,” ungkap Menpar.

Dalam peringkat baru tersebut, untuk kawasan Asean, Singapura turun 5 peringkat menjadi posisi ke-17 dunia, Malaysia juga turun 3 peringkat menjadi ke-26.

Sementara itu, Thailand naik 3 tingkat menjadi 31 dan Vietnam naik 4 peringkat menjadi 63.

Indikator penilaiannya pun bukan kaleng-kaleng, data pertimbangan TTCI diambil dari berbagai sumber.

Baca juga: Hadapi Era Industri 4.0, Kemenpar Akan Tingkatkan SDM Pariwisata

Antara lain United Nation World Tourism Organization (UNWTO) serta tokoh-tokoh terpercaya dan independen.

Kerja keras bangun SDM

Pencapaian ini, lanjut Menpar, dilakukan dengan kerja keras dan dedikasi tinggi.

Di antaranya dengan menimba ilmu dari sejumlah negara maju dan membangun sumber daya manusia (SDM) melalui enam kampus pariwisata yang dikelola Kementerian Pariwisata (Kemenpar).

Enam kampus yang dimaksud adalah Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung, STP Nusa Dua Bali, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang, Poltekpar Lombok, Poltekpar Medan dan Poltekpar Makassar.

Baca juga: Infrastruktur Berperan Penting untuk Kemajuan Pariwisata

Menpar berujar, lulusannya keenam kampus tersebut langsung terserap pasar, bahkan 30 persen di antaranya bekerja di sektor pariwisata luar negeri.

"Seluruhnya dibekali Curricullum, Center of Excellent, Certification (3C) standar dunia bekerjasama dengan UNWTO. Tenaga pengajarnya juga kompeten dengan komposisi 70 persen praktik dan 30 persen teori," lanjut Menpar.

Selain itu, pengembangan wisata berkelanjutan juga menerapkan konsep environment, community dan economic value (ECE), sebuah konsep yang memperhatikan faktor lingkungan.

"Secara riil kami juga harus berkolaborasi dengan Kementerian dan lembaga lain, untuk menjaga lingkungan," terang Menpar.

Ke depan Menpar berharap, melalui ragam upaya ini dapat membuat Indonesia berada diposisi 30 besar dunia.

"Kami akan terus berusaha membuat semua pilar berjalan semakin baik,” tutup Menpar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com