JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Seni Rupa dan Keramik di Pagelaran Nilai Tradisi Sejarah Fatahillah pada hari Minggu, 8 September 2019, memperkenalkan aplikasi baru bernama Siji kepada pengunjung.
Siji adalah platform pengenalan gambar tanpa penanda untuk ponsel pintar yang dirancang untuk mengubah media, merek, dan produk menjadi pengalaman digital yang menyajikan berbagai konten.
Melalui satu aplikasi gratis yang diunduh di ponsel pintar, Siji terbuka dalam mode kamera dan menjadi "lensa" yang mempunyai fungsi interaktif dan kaya akan konten.
Konten yang diberikan bisa berupa augmented reality (AR), tautan web, grafiti digital, foto, audio hingga video.
Pengguna aplikasi ini pada dasarnya dapat memindai (scan) majalah, koran, buku, poster, maupun bungkus produk yang sudah ditandai atau terdaftar di Siji. Kini koleksi lukisan yang ada di Museum Seni Rupa dan Keramik sudah bisa digunakan dengan aplikasi ini.
"Koleksi lukisan yang ada di museum bisa di scan pakai siji, tapi belum semuanya. Cuma yang ada tandanya," ujar Hendra, salah satu penjaga stand Museum Seni Rupa dan Keramik di Pagelaran Nilai Tradisi Sejarah Fatahillah.
Beberapa lukisan dipamerkan pada pagelaran itu dan semuanya bisa di scan dengan aplikasi Siji.
Pengunjung cukup mengunduh aplikasi Siji secara gratis di Play Store. Setelah itu, daftar sebagai pengguna baru dan aplikasi itu pun sudah bisa dipakai.
Arahkan kamera ponsel pada lukisan yang bisa di scan dengan aplikasi Siji dan tunggu sekitar lima hingga sepuluh detik. Kemudian lukisan pun akan menampilkan video dan foto-foto yang menjelaskan dan menggambarkan lukisan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.