Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarapan di Warung Encim Sukaria, Masakan Lintas Budaya Tangerang

Kompas.com - 16/09/2019, 08:30 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Tangerang merupakan salah satu kota yang menjadi wadah budaya peranakan Tionghoa. Masyarakat di kota yang tidak jauh dari Jakarta itu hidup berdampingan dengan rukun walaupun memiliki suku dan latar belakang yang berbeda. Kuliner di Tangerang juga ikut dikawinkan dengan citarasa khas masakan Tionghoa.

Salah satunya adalah Warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria yang berada di Jalan Soleh ali, Kapling, Tangerang. Warung ini menyediakan menu sarapan dengan hidangan lintas budaya.

Warung ini didirikan untuk memenuhi selera dari masyarakat Tangerang lintas etnis. Masakan yang di sajikan bisa diterima oleh para penduduk Tionghua dan penduduk asli Tangerang yang hidup berdampingan sudah lama.

Baca juga: 5 Tempat yang Bisa Dikunjungi di Sekitar Pasar Lama Tangerang

"Kita ini umumnya menyesuaikan dengan masyarakat di sini (Tangerang). Hal itu agar bisa diterima oleh masyarakat Tangerang yang berbeda-beda latar belakangnya" jelas Kim sapaan bagi pemelik warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur "Encim Sukaria" kepada Kompas.com Sabtu (14/09/2019).

Pria yang akrab disapa om Kim ini memikirkan betul apakah masakannya dapat diterima oleh masyarakat lintas etnis di Tangerang, bukan cuma untuk satu golongan. 

Itu juga sebagai alasan mengapa warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria menyediakan banyak pilihan makanan.

Salah satunya adalah nasi ulam. Nasi ulam di warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria bebeda dengan nasi ulam di Jakarata. Karena nasi ulam yang disajikan mengunakan bahan seperti kacang-kacangan yang dihaluskan bersama dengan ebi kering.

Nasi ulam yang belum diaduk dengan bumbu yang terdiri dari kacang-kacangan dan udang kering yang di haluskan dari warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria,Tangerang.Kompas.com / gabriella wijaya Nasi ulam yang belum diaduk dengan bumbu yang terdiri dari kacang-kacangan dan udang kering yang di haluskan dari warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria,Tangerang.

"Bumbunya pakai kacang tanah dan pakai kacang kedelai, lalu juga udang kering ditumbuk sampai halus lalu dicampurkan dengan nasi," jelas om Kim.

Untuk menemani nasi ulam ini disediakan lauk seperti sambal goreng kentang, oseng-oseng tempe dan tahu, telur dadar dan bihun.

"Kalau nasi ulam cocoknya ya selera yang makan, mau sambalnya ada, bumbu rendang ada, telor ada. Sesuai selera yang makan" paparnya.

Baca juga: 8 Tips Mengunjungi Pasar Lama Tangerang

Nasi ulam milik om Kim merupakan khas dari Tangerang yang patut dicicipi sebagai sarapan pagi. Selain itu juga ada lontong sayur dengan citarasa mirip lontong cap go meh. Namun berbeda mengikuti selera orang Tangerang.

"Iya ini lontong sayurnya kurang lebih rasanya seperti lontong cap go meh, cuma kalau ayam cap go meh itu ada suwiran (daging ayam yang dikupas) ayam yang dikasih di atasnya. Kalau disini ada tempe dan rasanya lebih gurih" ungkap om Kim.

Lontong sayur yang disajikan rasanya mirip dengan lontong cap go meh yang juga merupakan kuliner hasil peranakan suku Tionghoa di Inonesia yang terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng hati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk.

Om kim pemilik dari warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria, Tangerang sedang melayani salah satu pengunjung.Kompas.com / gabriella wijaya Om kim pemilik dari warung Nasi Uduk & Ketupat Sayur Encim Sukaria, Tangerang sedang melayani salah satu pengunjung.

Selain lontong sayur dan nasi ulam. Om kim juga menyediakan nasi uduk seperti umumnya, lengkap dengan telur dadar dan ayam goreng.

"Kita juga ada nasi uduk dan ayam goreng dan lauk lainnya seperti bihun, tempe, ada sambel kentang" paparnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com