“Lalu orang Minang di Sumbar, abad ke-17 atau 18 pergi merantau. Di sana pula mereka banyak memberikan pengaruh kuliner yaitu rendang. Hingga sekarang pun banyak orang Minang di Malaysia yang mewariskan rendang dengan sentuhan Melayu,” jelas Fadly saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).
Fadly melanjutkan, seorang gastronom berdarah Minang yang kini bermukim di London, Sri Owen dalam Indonesian Food (2009) mengasumsikan kata balado merupakan pelafalan dari kata “berlada” (menggunakan cabai).
Fadly mengatakan bahwa Sri ada benarnya, meski perlu ditambahkan, bahwa yang digunakan bukan cuma cabai, tapi juga bumbu rempah.
Baca juga: Harus Tahu, Tiga Jenis Rumah Makan Masakan Minang
Arti kata balado sendiri merupakan teknik memasak yang dilakukan secara berulang, tujuannya untuk mengawetkan makanan. Bafado (Portugis) dan lalu kemudian berubah menjadi balado (Indonesia) sama-sama bertujuan yaitu mengawetkan makanan.
Rendang sendiri awalnya bukan merupakan nama makanan, melainkan teknik memasak.
“Teknik merandang adalah teknik memasak makanan, segala jenis makanan tidak hanya daging, yang mana dimasak dengan kuali, ditutup dengan sedikit air, diolah lalu diaduk merata. Jika suhu semakin lama maka semakin menambah nikmat masakan,” tutup Fadly.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.