Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2019, 06:00 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal sejarah rendang, menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh kuliner Luso (istilah untuk menyebut budaya Iberia, termasuk Portugis dan Spanyol). Portugis adalah salah satu bangsa Eropa yang banyak mewariskan pengaruh budaya Luso di kuliner Nusantara.

Sebuah riset yang ditulis Janet P. Boileau, A Culinary History of the Portuguese Eurasians: The Origins of Luso-Asian Cuisine in the Sixteenth and Seventeenth Centuries (2010) dikatakan bahwa pengaruh kuliner Luso ini menyebar sejak abad ke-16 di Semenanjung Malaka hingga ke Sumatera.

Kuliner Luso sendiri memiliki kekhasan pada tingginya konsumsi daging. Teknik pengolahannyapun terbilang beragam yaitu assado (memanggang), recheado (mencampur daging dengan bahan bumbu), buisado (merebus), dan bafado (mengukus) yang kemudian berubah menjadi balado.

Baca juga: Dari Burger hingga Sushi, Ini 5 Kreasi Makanan Rendang Kekinian

Awal mula kalangan yang menyantap kuliner Luso ini adalah para Cristang, sebutan bagi orang-orang Melayu yang menganut agama Kristen karena pengaruh bangsa Portugis.

Hubungan politik antara Portugis dengan orang Minang di Pagaruyung juga membuka jalan hadirnya rendang di tanah Minang. Kemudian, orang Minang yang memiliki tradisi merantau membawa rendang ke Selat Malaka tepatnya di Negeri Sembilan (Malaysia).

 

Masyarakat membuat rendang lokan di Kabupaten Mukomuko, BengkuluKOMPAS.com/FIRMANSYAH Masyarakat membuat rendang lokan di Kabupaten Mukomuko, Bengkulu

“Lalu orang Minang di Sumbar, abad ke-17 atau 18 pergi merantau. Di sana pula mereka banyak memberikan pengaruh kuliner yaitu rendang. Hingga sekarang pun banyak orang Minang di Malaysia yang mewariskan rendang dengan sentuhan Melayu,” jelas Fadly saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/9/2019).

Fadly melanjutkan, seorang gastronom berdarah Minang yang kini bermukim di London, Sri Owen dalam Indonesian Food (2009) mengasumsikan kata balado merupakan pelafalan dari kata “berlada” (menggunakan cabai).

Fadly mengatakan bahwa Sri ada benarnya, meski perlu ditambahkan, bahwa yang digunakan bukan cuma cabai, tapi juga bumbu rempah.

Baca juga: Harus Tahu, Tiga Jenis Rumah Makan Masakan Minang

Arti kata balado sendiri merupakan teknik memasak yang dilakukan secara berulang, tujuannya untuk mengawetkan makanan. Bafado (Portugis) dan lalu kemudian berubah menjadi balado (Indonesia) sama-sama bertujuan yaitu mengawetkan makanan.

Rendang sendiri awalnya bukan merupakan nama makanan, melainkan teknik memasak.

“Teknik merandang adalah teknik memasak makanan, segala jenis makanan tidak hanya daging, yang mana dimasak dengan kuali, ditutup dengan sedikit air, diolah lalu diaduk merata. Jika suhu semakin lama maka semakin menambah nikmat masakan,” tutup Fadly.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Hotel Penuh Jelang MotoGP Mandalika 2023, Wisatawan Bisa Manfaatkan Homestay

Travel Update
Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Pameran Pembangunan Terbesar Tahunan di Kulon Progo Digelar 13-28 Oktober 2023

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Rute Halim-Padalarang-Tegalluar PP

Travel Update
Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Face Recognition di Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Berlaku Hari Ini

Travel Update
Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Cara Naik Kereta Cepat Whoosh, Gratis sampai 7 Oktober 2023

Travel Tips
Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Batik Banyak Dikenakan Tokoh Dunia, Diharapkan Bisa Tingkatkan Ekspor

Travel Update
Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Ekspor Batik Belum Signifikan, Menparekraf Dorong Peningkatan 30 Persen

Travel Update
Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Rumah Batik Palbatu di Tebet: Lokasi, Jam Buka, dan Tarif Workshop

Travel Tips
5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

5 Tips Berkunjung ke Museum Tekstil di Jakarta, Datang Lebih Awal

Travel Tips
India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

India Bakal Larang Pilot Pakai Parfum?

Travel Update
Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Jakarta Pernah Punya Kampung Batik, Kini Sudah Tiada

Travel Update
Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Hari Batik Nasional 2 Oktober 2023, Museum Batik Indonesia di TMII Diresmikan

Travel Update
KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

KAI Akan Luncurkan Kereta Mewah Kompartemen, Ini Fasilitasnya

Travel Update
Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Wayang Jogja Night Carnival Digelar 7 Oktober 2023, Bawakan Cerita Karangan Sri Sultan HB X

Travel Update
Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Pohon Robin Hood 300 Tahun di Inggris Ditebang, Pelakunya Ditahan Polisi

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com