Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya dengan Melihat, Inilah Ciri-ciri Rendang Enak

Kompas.com - 19/09/2019, 12:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Rendang bisa dibilang menjadi makanan istimewa dari tanah Minang, Sumatera Barat. Namun, apa yang menjadikan rendang begitu istimewa?

Ahli kuliner sekaligus penulis buku ‘Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang’, Reno Andam Suri mengatakan, kekayaan rasa adalah salah satu kuncinya.

Baca juga: Bukan Ibu-ibu, yang Gemar Berebut Rendang adalah Indonesia dan Malaysia

Dalam sebuah wawancara bersama Kompas.com pada Rabu (25/5/2016), cara paling mudah untuk menentukan rendang yang asli adalah warnanya yang benar-benar gelap. 

Jika di daerah aslinya, daging rendang cenderung keras karena dimasak sangat lama. Sebab, rendang sejatinya bukan suatu nama makanan, melainkan proses memasak.

Oleh karena itu, kata "rendang" biasanya diikuti oleh bahan utamanya, bisa seperti rendang daging, rendang ayam, hingga rendang itik.

Menurut Uni Reno, tidak ada patokan rendang mana yang paling enak, karena beda orang meracik, beda lagi citarasa rendangnya.

Baca juga: Sejarah Rendang dan Hubungannya dengan Bangsa Portugis

“Proses masaknya, kekayaan rasanya. Bayangkan bumbu yang masuk: kelapa tua membuat rasa jadi gurih, lamanya memasak, semuanya membuat rendang jadi makanan kebanggaan,” tutur Reno.

Seperti Uni Reno, sejarawan kuliner Fadly Rahman, menuturkan bahwa rendang atau merandang adalah sebuah teknik memasak makanan.

“Segala jenis makanan tidak hanya daging, yang mana dimasak dengan kuali, ditutup dengan sedikit air, diolah lalu diaduk merata. Jika suhu semakin lama maka semakin menambah nikmat masakan,” tutup Fadly.

Ilustrasi Rendang PadangMielPhotos2008 Ilustrasi Rendang Padang

Sementara itu, hal senada juga pernah diungkapkan William Wongso, pakar kuliner yang disebut-sebut sebagai “diplomat rendang”. Ia menuturkan bahwa rendang bukanlah nama masakan, melainkan cara memasak.

“Rendang itu asalnya dari kata ‘randang’, secara dunia internasional, istilah ini tidak dikenal. Padahal, itu cara memasak, ‘merandang’,” tuturnya kepada Kompas.com dalam sebuah wawancara pada Rabu (4/4/2018).

Teknik memasak “merandang” ini, lanjut William, berarti “menggosongkan” santan dengan api kecil hingga menghitam.

Baca juga: Dari Burger hingga Sushi, Ini 5 Kreasi Makanan Rendang Kekinian

Oleh karena itu, saat memasak rendang di luar negeri dan melakukan pemaparan kuliner Nusantara di dunia internasional, William kerap kali mendeskripsikan rendang padang sebagai “Western Sumatera caramelized beef curry” atau kari daging sapi terkaramelisasi khas Sumatera Barat.

"Tapi setahu saya, setiap desa di Sumatera Barat itu memiliki komposisi rendang yang bisa berbeda-beda. Bumbu dan rempahnya bisa beda, tapi hanya ada satu kesamaan, proses karamelisasi itu. Proses memasak yang lama sehingga gula dalam santan menjadi karamel dengan bumbu-bumbunya, jadi warnanya lebih hitam,” kata William.

Rendang Paru dari Novotel Bukittinggi, Sumatera Barat.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Rendang Paru dari Novotel Bukittinggi, Sumatera Barat.

Oleh karena itu, rendang sejatinya bertekstur kering (tidak berkuah) dan berwarna kehitaman akibat proses memasak yang perlahan dengan api kecil. Proses memasak rendang bisa memakan waktu hingga 8 jam.

Hasilnya, rendang juga menjadi awet. Karena tahan lama untuk dibawa dalam perjalanan jauh, pada masa lampau, rendang menjadi makanan bekal untuk perantau dan orang yang naik haji.

Baca juga: Rendang Begitu Istimewa, Apa Alasannya?

“Tapi, itu kalau kita bicara rendang di Sumatera Barat. Kalau di Indonesia yang kita tahu seringnya (rendang) yang ada di rumah makan padang. Indonesia pun kalau mau kita perdebatkan (yang dikenal) masih rendang-rendang yang dibawa rumah-rumah makan padang di Indonesia,” kata William.

William merujuk pada restoran-restoran padang yang ada di hampir semua kota di Indonesia. Tidak semua restoran padang menyajikan rendang kering berwarna hitam.

Baca juga: Daripada Rebutan Rendang, Datangi 3 Rumah Makan dengan Rendang Paling Enak di Jakarta

Kebanyakan berwarna cenderung merah kecoklatan. Seperti rumah makan padang di Jawa, umumnya menyajikan “rendang” berkuah warna kemerahan yang sebenarnya lebih dianggap sebagai kalio oleh orang Minang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com