Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soe Hok Gie dan Perannya yang Unik Saat Pendakian Gunung

Kompas.com - 20/09/2019, 06:05 WIB
Silvita Agmasari,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam kelompok pendakian, setiap orang biasanya punya peran masing-masing. Aktivis sekaligus penulis Soe Hok Gie terbilang menarik, lantaran perannya yang serba bisa.

Dalam buku Seri Buku Tempo: Gie dan Surat Surat yang Tersembunyi terbitan Kepustakaan Populer Gramedia bekerja sama dengan Tempo Publishing, dijelaskan Hok Gie adalah inisiator, organisator, sponsor, sekaligus perayu orang tua agar kawan-kawannya diberi izin naik gunung.

Baca juga: Bukan Ikut Tren, Ini Alasan Soe Hok Gie Gemar Naik Gunung

"Hok Gie orangnya sangat santun, dia juga pintar ngomong. Jadi untuk merayu orang-orang kaya di Menteng yang anaknya mau diajak naik gunung, gue sama Hok Gie yang maju," jelas teman Soe Hok Gie, Herman Onesimus Lantang dalam buku tersebut.

Sebelum naik gunung, pria yang akrab disapa Hok Gie ini tak segan membiayai pendakian gunung lewat honor tulisannya. Jika pendakian butuh dana besar, Hok Gie akan berusaha mencari sponsor.

Teman pendakian Hok Gie, Luki bercerita saat di gunung dan di daerah, Hok Gie luwes berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Ia terkenal sangat patuh dan hormat terhadap peraturan adat setempat.

Baca juga: Bakal Seru, Kompas.com Gelar Acara Jejak Pendaki Semeru

"Beberapa dari kami tidak percaya hal-hal seperti itu, tetapi kami tetap menghargai kepercayaan warga dengan tidak melanggar aturan itu. Hok Gie akan sangat marah kepada anggota yang membandel terhadap larangan larangan semacam itu," jelas Luki. 

Di gunung saat berkemah biasanya Hok Gie akan bercerita mengenai segala hal. Dia adalah pencerita ulung dengan wawasan luas

Foto Soe Hok-Gie yang ditemukan di Sekretariat Mapala UI, Depok, Jawa Barat. Soe Hok-Gie merupakan salah satu pendiri Mapala UI sekaligus aktivitis yang turut berperan dalam aksi long march dan demo besar-besaran pada tahun 1966. Mapala UI sebagai salah satu pelopor pencinta alam di Indonesia, memiliki foto-foto yang menjadi bagian sejarah kepencintaalaman di IndonesiaDokumentasi Mapala UI Foto Soe Hok-Gie yang ditemukan di Sekretariat Mapala UI, Depok, Jawa Barat. Soe Hok-Gie merupakan salah satu pendiri Mapala UI sekaligus aktivitis yang turut berperan dalam aksi long march dan demo besar-besaran pada tahun 1966. Mapala UI sebagai salah satu pelopor pencinta alam di Indonesia, memiliki foto-foto yang menjadi bagian sejarah kepencintaalaman di Indonesia

"Bukan karena disuruh tetapi karena isi pembicaraanya memang menarik. Apa saja dia bisa omong, seni sejarah, politik, bahkan sampai teori tentang cinta," ujar Luki.

Herman menjelaskan kepiawaian Hok Gie dalam bercerita dan wawasannya yang luas, menarik banyak orang untuk ikut bergabung dalam pendakian. 

Kecintaan Hok Gie pada gunung membawanya menjelajah gunung-gunung di Indonesia, khususnya gunung di Pulau Jawa.

Masa kecil Soe Hok Gie

Soe Hok Gie lahir di Jakarta, 17 Desember 1942. Ia bersekolah di SMA Kolese Kanisius. Kemudian melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1962 sebagai mahasiswa Fakultas Sastra di jurusan Sejarah sampai tahun 1969.

Baca juga: Jejak Pendaki Semeru Mulai Berdatangan di TN Bromo Tengger Semeru

Setelah itu, ia melanjutkan berkarya di UI sebagai dosen. Hok Gie terkenal sebagai seorang aktivis yang menyampaikan kritik-kritik pada masa pemerintahan Presiden Soekarno dan Soeharto.

Hok Gie naik gunung untuk terakhir kali pada 1969. Di Gunung Semeru, dia tutup usia pada 16 Desember 1969 pada usia 26 tahun, satu hari sebelum ulang tahun ke-27.

Jejak Pendaki Semeru

Tahun ini merupakan peringatan 50 tahun kematian Soe Hok-Gie. Oleh karena itu, Kompas.com bekerja sama dengan Kerabat Pencinta Alam dan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Jejak Pendaki Semeru”.

Kegiatan ini berlangsung pada 15-22 September 2019. Dalam kegiatan Jejak Pendaki Semeru, tim Kompas.com akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru.

Baca juga: Mendaki Semeru, Mengenang Soe Hok-Gie dan Rudy Badil

“Jejak Pendaki Semeru merupakan salah satu acara untuk mengakrabkan solidaritas pencinta alam di Indonesia. Tahun ini juga bertepatan dengan 50 tahun kematian Soe Hok-Gie dan juga berpulangnya senior kami, wartawan Harian Kompas, Rudy Badil,” kata Penanggung Jawab Jejak Pendaki Semeru Kompas.com, Aris F Harvenda saat flag off ceremony di kantor Kompas.com, Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Tim Jejak Pendaki Semeru Siap Mendaki MahameruWahyu Adityo Prodjo Tim Jejak Pendaki Semeru Siap Mendaki Mahameru

Tak hanya pendakian, kegiatan juga termasuk bakti sosial lingkungan dan Malam Renungan Jejak Pendaki Semeru yang berlangsung di Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Kegiatan Jejak Pendaki Semeru Kompas.com, disponsori oleh Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia. Jejak Pendaki Semeru juga didukung oleh perusahaan asuransi jiwa FWD Life Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Liputan Khusus Jejak Pendaki Semeru dikemas dalam liputan multiplatform lintas desk yaitu Otomotif, Travel, dan Multimedia Kompas.com.

Simak kisah perjalanan tim Kompas.com di Liputan Khusus “Jejak Pendaki Semeru”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com