Kamu juga dapat melihat kolam teratai dan tanaman angrek yang tertata rapi yang disandingi dengan ukiran patung khas Bali.
Museum ini buka dari jam 09.00 – 18.00 Wita setiap hari. Untuk sekali masuknya, kamu akan dikenai biaya sebesar Rp 50.000 per orang.
Selain museum ARM, ada juga Museum Neka di daerah Ubud. Museum ini menampilkan karya-karya legendaris dari pelukis ternama di Indonesia, seperti lukisan Tari Barong & Rangda karya Affandi.
Bangunannya mengadaptasi gaya bangunan tradisional Bali tetapi dengan fasilitas museum yang modern. Ada lebih dari 300 lukisan yang dapat kamu lihat di sini.
Museum ini beralamat lengkap di Jalan Raya Sanggingan Campuhan, Kedewatan, Kecamatan Ubud. Kamu akan dikenai biaya masuk sebesar Rp50.000 per orang untuk setiap kunjungannya. Museum beroperasi setiap hari dari jam 09.00-17.00 Wita.
Jangan terkecoh dengan namanya, pasalnya kamu tidak akan menemukan gajah di objek wisata ini. Nama Goa Gajah berasal dari adaptasi nama “ Lwa Gajah” yang diartikan sebagai tempat pertapaan para Biksu umat beragama Budha yang lokasinya berada di tepi sungai.
Beberapa sumber menjelaskan bawha Goa Gajah sudah berdiri dari beberapa ratus tahun sebelum masehi.
Tempat ini dikelilingi pepohonan hijau yang rindang, sehingga suasananya sangat sejuk dan asri. Kamu bisa melihat tempat bertapanya para biksu disalah satu ceruk disini.
Goa Gajah Ubud lokasinya berada di sebelah barat Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar. Harga masuknya cukup murah, hanya Rp15.000 per orang.
Kamu akan dengan mudah melihat tempat wisata ini saat memasuki area pusat Ubud. Bagaimana tidak, arsitektur yang megah lengkap dengan warna emas yang berkilau pasti menyita perhatianmu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan