Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tempat Wisata di Ubud dan Sekitarnya

Kompas.com - 23/09/2019, 07:00 WIB
Albert Supargo,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

Museum ini menawarkan karya seniman lokal Bali seperti, I Gusti Nyoman Lempad, I Gusti Ketut Kobot, Wayan Bendi, Made Wianta, dan lain-lain. Ada juga karya seniman asing seperti, Antonio Blanco, Yuri Gorbachev (Rusia), Jafar Islah (Kuwait) dan Iyama Tadayuki (Jepang), dan masih banyak lagi.

Museum ini berada di Jalan Cokorda Rai Pudak No. 44, Desa Peliatan, Ubud. Museum terbuka untuk umum pada jam 08.00-17.00 Wita.

14. Pura Dalem Agung Padangtegal

Pura satu ini berada di bagian barat daya dari kawasan monkey forest Ubud. Pura ini diperuntukan untuk memuja Dewa Siwa. Pura ini memiliki nama asli Pura Dalem Agung, tetapi karena banyaknya pura bernama sama, masyarakat lokal menambahkan kata Padangtegal.

Diperkirakan Pura Dalem Agung telah dibangun sekitar abad ke 14 pertengahan, ketika wilayah Ubud Bali di kuasai oleh dinasti Pejeng. Kamu bisa melihat warga Hindu Bali menyelengarakan upacara keagmaan mereka.

Lokasi pura berada di Jalan Monkey Forest, Ubud, Kecamatan Ubud. Kamu hanya perlu membayar tiket masuk ke kawasan Monkey Forest saja.


15. Pura Gunung Lebah

Pura Gunung Lebah unik dikarenakan letaknya yang berada di bawah jembatan sungai Campuhan Ubud. Pura ini diprediksi dibangun pada abad ke 8 oleh seorang pendeta dari India bernama Rsi Markandeya.

Sejarah pura sangat terkait dengan nama desa Ubud. Awalnya masyarakat membangun permukiman disekitar pura karena banyaknya tanaman obat di daerah sungai Campuhan. Maka desa ini disebut Ubud yang berasal dari kata Ubad, artinya obat.

Dewa yang dipuja di Pura ini adalah Dewa Danuring Gunung Batur. Pura ini memiliki peran dalam penyelenggaraan upacara pemberisihan alam yang diadakan setiap 100 tahun. Setiap diadakannya upacara piodalan (upacara tahunan) di pura ini, akan dipentaskan kesenian tari Calonarang pura Gunung Lebah.

Pura ini berlokasi di Jalan Raya Ubud, Sayan, Kabupaten Gianyar, letaknya dekat dengan Museum Blanco Renaissance. Kamu tidak perlu membayar uang seperserpun untuk masuk, tapi kamu harus mematuhi aturan berpakaian yang berlaku.

16. Desa Junjungan

Ubud terkenal dengan pertunjukan tarian tradisionalnya. Kamu bisa melihat tarian tradisional ini di Desa Junjungan. Sekitar 60 pria berpakaian sarung memberikan nyayian yang menegangkan, sementara penari menciptakan kembali sebuah kisah dari Ramayana.

Pertunjukan Kecak berlangsung setiap Senin pukul 19.00 malam di pura Desa Junjungan di Jalan Tirta Tawar. Kamu dapat menonton tarian ini dengan membayar Rp75.000 per orang.

Pura di Situs Gunung Kawi Bali.https://pesona.travel Pura di Situs Gunung Kawi Bali.

17. Gunung Kawi Ubud

Gunung Kawi merupakan bangunan candi yang dipahat di dinding baru setinggi tujuh meter. Tempat ini merupakan komplek pemakaman Raja Anak Wungsu dan istri-istirnya. Situs ini diperkirakan sudah ada di sekitar abad ke-11.

Untuk mencapai situs ini, kamu harus menuruni sebanyak 371 anak tangga. Selama perjalanan turun, kamu akan disuguhi permandangan sawah dan panorama alam khas Bali.

Situs ini berada di Desa Tampaksiring, Kabupaten Gianyar dengan jarak 18 km dari Ubud. Biaya masuknya, sekitar Rp 15.000. Biaya masuk sudah termasuk dengan sewa kain sarung yang menjadi kewajiban jika memasuki wilayah ini.

18. Pura Kehen

Kamu dapat menemukan banyak candi peninggalan masa lampau di Bali, salah satunya Pura Kehen. Pura ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 1206 dengan ketinggian 11 tingkatan.
Pura ini disebut-sebut sebagai candi paling menarik di Bali. Pasalnya, kamu dapat melihat ukiran-ukiran rumit di dinding dari pura ini.

Lokasinya berada di sebelah utara pusat kota Bangli atau sekitar 30 menit dari Ubud, tepatnya di Jalan Sriwijaya, Bangli. Untuk dapat masuk, kamu akan dikenai biaya Rp 6000 per orang.

Umat Hindu dan wisatawan mengantre untuk menikmati kesegaran air pancuran di obyek wisata pemandian suci Tirta Empul yang menjadi satu kompleks dengan Istana Tampaksiring di Ubud, Bali, Minggu (7/8/2016). Potensi wisata alam dan adat menjadi andalan pariwisata Gianyar.KOMPAS/RIZA FATHONI Umat Hindu dan wisatawan mengantre untuk menikmati kesegaran air pancuran di obyek wisata pemandian suci Tirta Empul yang menjadi satu kompleks dengan Istana Tampaksiring di Ubud, Bali, Minggu (7/8/2016). Potensi wisata alam dan adat menjadi andalan pariwisata Gianyar.

19. Istana Tampak Siring

Istana Tampak Siring meramaikan deretan wisata sejarah yang ada di Ubud. Tempat ini menjadi tempat Presiden dan tamu negara saat berkujung ke Bali. Istani ini dibagun 1957 dan mengalami penambahan bangunan pada tahun 2003.

Komplek Istana Tampaksiring terdiri atas empat gedung utama yaitu Wisma Merdeka, Wisma Yudhistira, Wisma Negara, dan Wisma Bima.

Komplek istana ini berada di Jalan Tampaksiring, Manukaya, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar atau sekitar 15 km dari pusat Ubud. Biaya masuk sekitar Rp 30.000 per orang dari Pura Tirta Empul. 

20. Bali Bird & Reptile Park

Menjadi salah satu pilihan wisata keluarga di Bali. Taman yang berluas dua hektar ini, memiliki sekitar 1000 dari 250 jenis burung yang berbeda. Selain burung, kamu juga dapat melihat dan mempelajari 2000 jenis tanaman tropis. Ada juga berbagai jenis reptil langkah seperti komodo, ular, katak, dan buaya.

Taman ini berada di Jalan Serma Cok Ngurah Gambir Singapadu, Batubulan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, tepatnya 11,3 km dari Ubud. Biaya masuk ke taman ini sekitar Rp 400.000 per orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com