JAKARTA, KOMPAS.com - Selain memiliki destinasi wisata menarik seperti Negeri di Atas Awan Gunung Luhur, Kabupaten Lebak juga mempunyai banyak hal yang bisa dijelajahi, khususnya kuliner khas daerah tersebut.
Baca juga: Jangan Hanya ke Negeri di Atas Awan, Ini 5 Wisata di Sekitar Gunung Luhur
Berikut ini tiga kuliner khas Kabupaten Lebak, Banten.
Makanan khas ini berasal dari Malingping, Lebak, Banten. Leumeung terbuat dari beras ketan berbumbu yang ditambah santan kelapa kental.
Kemudian dimasukkan ke dalam bilah-bilah bambu dan dibakar di perapian hingga matang.
Baca juga: Lemang Banjar Beda, Cocok Disantap dengan Telur Asin
Hidangan ini nikmat disantap saat keadaan masih hangat atau dimakan sesaat bilah bambunya dibelah. Dijamin akan menggugah selera dan memanjakan lidah penikmatnya.
Warga Banten Selatan biasanya memakan hidangan ini ditemani dengan telur asin.
Harga leumeung cukup murah, yaitu Rp 1.000 per potongnya, sedangkan Rp 7.000 sampai Rp 15.000 per bambu. Leumeung ini dapat dibeli di penjaja makanan pinggir jalan.
Angeun Lada adalah sayur yang dicampur dengan daging kerbau atau sapi yang diracik dengan bumbu-bumbu khas Sunda seperti kemiri, bawang merah, bawang putih, cabe merah, dan kencur.
Lalu diberi tambahan daun khas bernama daun walang. Daun walang mempunyai aroma kuat seperti serangga walang sangit dan banyak dijumpai di daerah selatan Banten.
Baca juga: Pedasnya Angeun Lada, Sayur Berkuah Khas Banten
Selain dipakai sebagai campuran masakan, tumbuhan walang ternyata mengandung banyak minyak atsiri. Masyarakat baduy sering memakai tumbuhan ini sebagai pengusir hama padi dengan cara membakarnya di saung huma (Gubug Ladang).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.