Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, 1.120 Telur Bisa Berdiri di Kulminasi Matahari Pontianak

Kompas.com - 25/09/2019, 06:02 WIB
Hendra Cipta,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.120 telur berdiri tegak dan berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Jumlah ini berhasil mengalahkan rekor sebelumnya dari Medan sebanyak 999 telur.

Pemecahan rekor ini merupakan rangkaian Kulminasi Matahari yang digelar di Tugu Khatulistiwa, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/9/2019).

Fenomena alam yang terjadi dua kali dalam setahun ini disaksikan oleh ratusan orang, di mana matahari tepat berada di garis Khatulistiwa dan tanpa bayangan.

Para peserta Pontianak International Dragon Boat (PIDB) dan Khatulistiwa Run juga turut meramaikan event tersebut.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap penyelenggaraan Pesona Kulminasi Matahari semakin tahun dikemas semakin menarik. Pemerintah Kota (Pemkot) akan terus berinovasi dengan menciptakan kreativitas memanfaatkan potensi Tugu Khatulistiwa.

"Pesona kulminasi akan dijadikan sport tourism dan budaya sehingga banyak turis yang datang maupun domestik," kata Edi melalui keterangan tertulisnya, Minggu (22/9/2019) sore.

Namun sangat disayangkannya, kondisi cuaca yang diselimuti asap menjadi kendala sehingga banyak wisatawan yang ingin datang membatalkan kunjungannya.

Kulminasi Matahari di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/9/2019) pecahkan rekor MURI.dok Pemkot Pontianak Kulminasi Matahari di Pontianak, Kalimantan Barat, Minggu (22/9/2019) pecahkan rekor MURI.

Edi berkomitmen terus menggali potensi pariwisata. Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah yang ada di Kalbar.

"Misalnya jika ada event cap go meh di Kota Singkawang maka turis akan mampir ke Kota Pontianak," sebutnya.

Seperti diketahui, tepat pukul 11.36 WIB saat matahari berkulminasi, ditandai dengan membunyikan meriam karbit oleh para tamu undangan.

Peter, peserta PIDB asal Australia, menyatakan rasa takjubnya pada event yang digelar ini. Ia menilai Kulminasi Matahari maupun PIDB merupakan acara yang fantastis dan melibatkan banyak orang.

"Apalagi di sini ada hal yang menarik yakni pemecahan rekor mendirikan telur terbanyak dengan jumlah yang fantastis mencapai seribu lebih," ujarnya.

Dirinya merasa senang berada di Kota Pontianak karena orang-orangnya ramah dan banyak pilihan kuliner yang menurutnya enak-enak.

"Saya akan kembali lagi ke Pontianak, semoga ke depan tidak ada lagi kabut asap seperti ini," ungkap Peter.

Ia juga mendapat kesempatan menyulut meriam karbit yang telah disediakan panitia. Saat menyulut, dentuman meriam sempat membuatnya kaget.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com