Kualitas minuman boba diukur dari seberapa banyak daya kenyal yang dihasilkan dari sebuah boba hitam. Seperti gagasan Italia tentang al dente untuk kematangan kenyal dari suatu pasta, konsep Q sulit untuk digambarkan dan diracik.
Baca juga: Rasanya Seperti Dawet, Apakah Brown Sugar Boba Itu?
Boba dengan faktor Q yang tepat tidak terlalu lunak atau terlalu kenyal, tetapi memiliki jumlah gigitan yang tepat untuk menikmatinya.
Dikutip dari eatthis.com, boba yang baik juga harus memberikan pengalaman rasa yang menarik untuk penikmatnya. Ketika boba dimasak terlalu matang, teksturnya akan berubah menjadi sangat lembek.
Selain menjadi terlampau lembut. Boba juga tidak boleh dimasak kurang matang karena bahan dasar boba yang berasal dari tapioka.
Baca juga: Bedanya Boba di Indonesia dengan Boba di Taiwan, Mana Lebih Enak?
Tapioka berasal dari tanaman singkong yang menghasilkan getah yang beracun dan untuk menghilangkannya perlu proses memasak yang mencukupi.
Efek samping dari boba yang kurang matang adalah sakit kepala, mual, muntah, dan bahkan kelumpuhan. Boba yang kurang matang juga akan bertekstur renyah dan keras.
Boba yang baik harusnya tidak lengket satu sama lain. Teksturnya kenyal tetapi tetap mudah untuk dikunyah. Boba yang baik bentuknya benar-benar bulat dan mudah bergerak saat diaduk.