Atas dasar itu, Kemenpar kemudian menggulirkan beberapa program, termasuk pelatihan dasar SDM kepariwisataan. Pelatihan diberikan untuk masyarakat umum, pelaku industri, pendampingan desa wisata, sosialisasi sadar wisata, pelatihan asesor kompetensi, hingga sertifikasi kompetensi.
“Khusus sertifikasi kompetensi, dilakukan sebagai bentuk antisipasi untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN. Sebab, SDM antar negara ASEAN akan bebas bergerak mencari kerja di negara anggota,” papar Giri.
Baca juga: DPRD Minta Pemprov Bali Awasi Pemandu Wisata Ilegal
Menurutnya, SDM yang bagus akan membuka peluang untuk merebut pasar pencari kerja di luar negeri. Namun, jika SDM tidak memadai, hal yang terjadi malah sebaliknya.
Terkait pemilihan Kendal sebagai salah satu tempat pelatihan pemandu wisata, Menteri Pariwisata (menpar) Arief Yahya menjelaskan, Kendal dipilih karena menjadi kawasan pendukung Borobudur, yang merupakan destinasi super prioritas.
Tak hanya itu, menurutnya, pariwisata Kendal dan Jawa Tengah memang harus diperkuat dengan berbagai program yang optimal.
Menurut Arief, dengan pelatihan SDM kepariwisataan tersebut, dapat dipastikan pariwisata di Kendal akan semakin berkembang dan maju.
“Dengan pelatihan ini, diharapkan menjadi tambahan suplemen bagi pemandu wisata di daerah setempat. Sebab, keberadaan pemandu wisata memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan pariwisata,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.