Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta tentang Kereta Istimewa, Kereta Api Terbaru dari PT. KAI

Kompas.com - 28/09/2019, 20:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-74, Sabtu (28/9/2019), PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi meluncurkan layanan Kereta Api Istimewa. Peresmian digelar di jalur kereta api di depan Pusdiklat Ir H Djuanda, Bandung.

Berikut fakta-fakta tentang Kereta Api Istimewa yang baru diresmikan tadi.

1. Diresmikan Menteri Perhubungan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.

Peresmian Peresmian kereta komersial ini dilakukan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, disaksikan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro dan jajaran pejabat KAI.

Baca juga: HUT ke-74, PT KAI Resmi Luncurkan Kereta Istimewa

Budi Karya sempat masuk ke dalam Kereta Api Istimewa bersama jajaran Kementerian Perhubungan dan PT. KAI.

2. Terdiri dari dua gerbong

KAI meluncurkan kereta komersial privat yang dinamakan Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis KRD dengan total kapasitas 40 penumpang.KOMPAS.com / AMIR SODIKIN KAI meluncurkan kereta komersial privat yang dinamakan Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis KRD dengan total kapasitas 40 penumpang.

Kereta Istimewa merupakan kereta komersial privat. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis KRD dengan total kapasitas 40 penumpang.

Baca juga: Selamat Hari Kereta Api, 74 Tahun Sejarah Panjang PT KAI Persero

3. Estimasi tarif mulai dari 19 juta

Ruang rapat di Kereta Istimewa.KOMPAS.com / AMIR SODIKIN Ruang rapat di Kereta Istimewa.

Kompas.com hingga saat ini belum menerima informasi tentang harga untuk menikmati Kereta Istimewa. Namun, Budi Karya sempat menyebut kisaran tarif untuk rute Jakarta-Bandung.

Baca juga: Perbedaan dan Informasi tentang Kelas dan Sub Kelas di Kereta Api PT KAI

"Tarifnya sekitar Rp 19 juta rute Jakarta-Bandung untuk 40 penumpang, jadwal berangkatnya bisa kapan saja," kata Budi.

4. Fasilitas rapat hingga kursi empuk

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.

Di salah satu gerbong, Kereta Istimewa dilengkapi dengan meja panjang untuk kepentingan rapat, yang dilengkapi kursi empuk dengan sentuhan klasik yang elegan. Layar lebar dan proyektor untuk presentasi juga disediakan.

Baca juga: Catat! Ini Aturan Baru Bawa Sepeda Masuk Kereta Api

Di gerbong lain, disediakan sofa duduk layaknya di ruang tamu. Dilengkapi dengan meja-meja yang lebih kecil untuk menampung grup kecil. Fasilitas yang disediakan seperti ruang rapat, lounge, mini bar, karaoke, mushola, dan toilet.

5. Jadwal disesuaikan dengan pelanggan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, jadwal Kereta Istimewa memang dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan karena tidak dirangkaikan dengan perjalanan KA reguler.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Kereta Api Prioritas dan Sleeper

6. Melayani beberapa rute jarak menengah

Ruang mushalla Kereta Istimewa. KAI meluncurkan kereta komersial privat yang dinamakan Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis KRD dengan total kapasitas 40 penumpang.KOMPAS.com / AMIR SODIKIN Ruang mushalla Kereta Istimewa. KAI meluncurkan kereta komersial privat yang dinamakan Kereta Istimewa. Satu rangkaian Kereta Istimewa terdiri dari 2 (dua) kereta berjenis KRD dengan total kapasitas 40 penumpang.

Kereta yang dikelola oleh anak usaha KAI, yaitu PT KA Pariwisata ini, dapat dipesan untuk jarak menengah seperti Jakarta-Cirebon, Jakarta-Bandung, dan Jakarta-Semarang.

Baca juga: Trik Berburu Tiket Kereta untuk Mudik dan Lebaran

“Kereta Istimewa cocok digunakan untuk bisnis, reuni, event, bahkan rekreasi keluarga dan lain sebagainya,” ujar Edi.

7.  Merupakan kereta renovasi

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro meresmikan beroperasinya Kereta Istimewa di Bandung, Sabtu (28/9/2019). Peresmian ini bertepatan dengan HUT Ke-74 PT KAI.

Menteri Budi Karya Sumadi mengatakan, Kereta Istimewa sebenarnya merupakan kereta lama yang direnovasi. Konsep Kereta Istimewa ini membuktikan bahwa renovasi yang tepat dan konsep yang jelas mampu meningkatkan nilai lebih layanan kereta api.

Baca juga: Menhub: Indonesia Ingin Jadikan Kereta Api sebagai Angkutan Utama


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com