Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ungguli Bandara Beken di Eropa, Soetta Masuk Top 10 Bandara Low-cost Terbaik

Kompas.com - 30/09/2019, 14:30 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pasalnya, indeks tersebut juga mengukur efektivitas hub internasional terkemuka di dunia. Dalam hal ini, OAG Megahub menjadi sumber informasi bagi wisatawan terkait data konektivitas guna memudahkan mobilitas.

“Mereka juga mendapatkan kejelasan beragam informasi. Dari situ, perjalanan menjadi semakin nyaman,” katanya.

Baca juga: AP II Hadirkan Coworking Space Premium di Terminal III Bandara Soetta

Tak hanya itu, Awal mengatakan, OAG Megahub Index menyajikan data dengan akurasi tinggi lewat beragam pengukuran.

Contohnya, kalkulasi pergerakan seluruh inbound dan outbound selama 6 jam yang datanya diambil dari 200 bandara internasional terbesar di dunia.

Adapun koneksi internasionalnya tunggal menurut bandara yang dipilih. Maksimum circuity-nya sekitar 150, tapi minimum connection time bervariasi menurut bandara masing-masing. Maksimum koneksinya 6 jam.

“Untuk mendapat poin besar, maka diperlukan kualitas lebih. Bandara Soetta akan terus meng-upgrade berbagai fasilitas pendukung. Dengan begitu, wisatawan akan semakin nyaman dan percaya bahwa Indonesia destinasi terbaik dunia,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memberikan ucapan selamat untuk PT AP II sebagai pengelola Bandara Soekarno Hatta. Menurutnya, kehadiran Low Cost Carrier Terminal (LCCT) sangat penting bagi Indonesia.

Baca juga: Citilink Pindahkan Penerbangan Domestik di Bandara Soetta ke Terminal II

“Sektor pariwisata Indonesia sedang berkembang pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan aksesibilitas yang besar. Karena kemajuan sebuah destinasi juga ditentukan akses,” paparnya.

Untuk itu, imbuhnya, agar bisa memaksimalkan akses udara, mau tidak mau Indonesia membutuhkan terminal berbiaya murah atau LCCT.

Menurut Arief, LCCT akan bersahabat dengan maskapai berbiaya murah tersebut karena tidak akan memberatkan secara operasional.

“Dampaknya, wisatawan yang mereka bawa akan semakin bertambah. Strategi ini sudah banyak diterapkan negara lain. Oleh karena itu, saya berterima kasih kepada AP II yang selalu mendukung pariwisata. Termasuk menghadirkan LCCT,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com