Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Turis Asing Batal Mendaki Gunung Carstensz, Ada Apa?

Kompas.com - 01/10/2019, 14:15 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan mancanegara batal mendaki Gunung Carstensz, Papua, lantaran rentetan kerusuhan di Papua yang terjadi baru-baru ini.

Pembatalan tersebut dirasakan oleh sejumlah operator dan pemandu wisata yang melayani pendakian Gunung Carstensz.

"Rencana akhir September-Oktober, kalau saya hitung ada 21 grup ke Cartensz. Satu grup kira-kira ada lima sampai sepuluh orang. Total 21 grup itu cancel semua. Ada yang di-cancel ada yang ditunda," kata pemandu pendakian Gunung Carstensz dari operator Indonesia Explorer, Marcelino Sumolang saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Menurutnya, sejumlah wisatawan mancanegara yang batal mendaki Gunung Carstensz berasal dari berbagai negara seperti Amerika, Jerman, China, Perancis, dan negara lainnya.

Baca juga: Pendakian Gunung Carstensz Papua Salah Satu yang Termahal di Dunia

"Ada yang sudah di Bali lalu kembali ke negaranya. Ada yang sudah di bandara mau berangkat, tapi gak jadi. Padahal sudah punya tiket. Pembatalan ini sangat merugikan karena harus melakukan pengembalian total," ujarnya.

Turis China di Bandara Timika Papua pada Selasa (1/10) yang gagal mendaki Gunung Carstensz Papua karena pertimbangan keamanan.Dok. Summit Carstensz Turis China di Bandara Timika Papua pada Selasa (1/10) yang gagal mendaki Gunung Carstensz Papua karena pertimbangan keamanan.

Direktur Utama PAT Adventure, Fandhi Achmad juga mengatakan terjadi pembatalan pendakian Gunung Carstensz terkait kondisi terbaru Papua yang baru-baru ini terjadi kerusuhan.

Bahkan wisatawan yang ingin mendaki sudah membatalkan diri sebelum adanya surat imbauan yang dikeluarkan oleh Polres Mimika Papua.

"Ada beberapa perjalanan yang harus dibatalkan, bahkan beberapa klien sudah mengundurkan diri sebelum surat ini dikeluarkan, karena mereka memantau situasi di Papua," ujar laki-laki yang akrab disapa Agi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Apa Kata Pendaki Indonesia tentang Gunung Carstensz di Papua?

Agi menambahkan isu ketidakstabilan keamanan di Papua memang ditakutkan menyebar ke Timika. Timika merupakan titik awal pendakian ke Gunung Carstensz.

Surat imbauan pendakian ke Gunung Carstensz dari Kepolisan Resor Mimika Papua.Istimewa Surat imbauan pendakian ke Gunung Carstensz dari Kepolisan Resor Mimika Papua.

Perwakilan dari Carstensz Expedition, Denny Engka mengatakan kondisi pembatalan ini terasa merugikan untuk pelaku industri. Namun, ia menyebut keamanan operator dan wisatawan mancanegara menjadi pertimbangan utama.

"Tentu dari operator harus menginformadikan kepada tamu kita bahwa ijin tidak bisa keluar karena situadi politik, dan semua tergantung tamu jika akan di-reschedule," ujar Denny saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Puncak Carstensz Menjadi Incaran Wisman

"Sudah ada rapat antara operator/travel agent dengan imigrasi, Mabes Polri, urusan orang asing dan instasi terkait bahwa ijin pendakian tidak bisa diproses sampai Papua kondusif. Dan surat himbauan keluar pas Wamena dan Oxibile pecah kerusuhan," lanjut Denny.

Sebelumnya, pada Senin (30/9/2019), Polres Mimika Papua mengeluarkan surat imbauau kepada operator wisata untuk mempertimbangkan kembali kegiatan pendakian Gunung Carstensz terkait adanya potensi gangguan keamanan dan menjamin keselamatan wisatawan asing.

Pendaki di Gunung Carstensz Papua.Dok. PAT Adventure Pendaki di Gunung Carstensz Papua.

Polres Mimika mengimbau untuk mempertimbangkan kembali kegiatan wisata pendakian ke wilayah Ilaga, Sugapa, Nduga, dan Base Camp Carstensz Pyramide.

Ia juga mengimbau seluruh pihak untuk terus berkomunikasi dengan TNI dan Polri untuk mendukung fungsi kontrol dan pengawasan terhadap mobilitas Warga Negara Asing (WNA) agar terhindar dari ancaman dan gangguan.

Baca juga: Memasang Plakat, Mengenang Sahabat di Puncak Carstensz...

Gunung Cartensz dengan ketinggian 4.884 mdpl termasuk ke dalam tujuh puncak tertinggi di lempengan benua, bersama Gunung Everest, Asia; Kilimanjaro di Afrika dengan ketinggian 5.885 mdpl; Elbrus di Eropa dengan ketinggian 5.642 mdpl.

Kemudian, Aconcagua di Amerika Selatan dengan ketinggian 6.962 mpdl; Mckinley di Amerika Utara dengan ketinggian 6.670 mdpl, dan Vinson Massif di Antartika dengan ketinggian 5.535 mdpl.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com