Ia juga sudah berupaya melayangkan protesnya tersebut melalui facebook messenger ke akun Yayasan Terumbu Rupa (YTR), lengkap dengan data faktual keadaan Jikomalamo sebelum penenggelaman.
Adit menambahkan, dIrinya juga sempat bertemu dengan seniman pembuat instalasi tersebut, Teguh Ostenrik, dan menyampaikan langsung keberatan beserta datanya. Selain itu, ia juga sampaikan keberatan kepada Event Organizer (EO), Think DJ.
Sementara itu, pembuat karya instalasi Daun Khatulistiwa, Teguh Ostenrik hingga berita ini diturunkan belum memberikan klarifikasi resmi kepada Kompas.com. Ia belum berkomentar lengkap.
"Rilisnya sedang disiapkan," kata Teguh lewat pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Kamis (3/10/2019).
Update
Yayasan Terumbu Rupa (YTR) mengklarifikasi bahwa penenggelaman instalasi di Jikomalamo pada 25 September 2019, telah menganalisa baik buruknya terhadap dampak pada terumbu karang.
YTR juga sudah menyadari ada sebagian karang yang akan terdampak ketika instalasi ditenggelamkan.
Ketua Pengurus YTR, Asrul Hanif Arifin mengatakan dalam klarifikasinya, keputusan terbaik yang diambil guna mengurangi resiko dampak negatif pada karang adalah menumpangkan instalasi di area karang dengan luas cakupan 0,53 meter persegi.
Baca selengkapnya di Klarifikasi Yayasan Terumbu Rupa tentang Karang Rusak di Pantai Jikomalamo
Kompas.com juga meralat foto bus dan mesin SPBU yang sebelumnya ditayangkan karena terdapat kesalahan redaksional. Instalasi bus dan mesin SPBU bukan karya Teguh Ostenrik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.