Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Pecal Legendaris 40 Tahun Silam…

Kompas.com - 04/10/2019, 15:00 WIB
Masriadi ,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi


LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Tangan Kak Itam mengulek kacang dan cabai rawit di atas ulekan batu dengan lincah. Sesekali ia, berbicara ke pembeli. Tangannya tak berhenti, sebelum kacang dan cabai itu lumer karena dicampur sedikit air putih.

Itulah Kak Itam, pedagang pecal di depan SMK Negeri 2 Lhokseumawe, Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Manisnya Rambutan Aceh Sepanjang Musim…

Di depan rumahnya, Kak Itam berjualan sejak 40 tahun lalu. Satu rak kecil plus meja cukup untuk enam orang tersedia.

“Saya mulai jualan usia 18 tahun. Saat itu bantu-bantu orang tua. Keterusan sampai sekarang,” sebut Kak Itam.

Pecal Kak Itam di Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019). KOMPAS.com/MASRIADI Pecal Kak Itam di Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019).

Untuk menjaga citarasa, Kak Itam menjamin seluruh sayuran yang digunakan masih segar. Pagi sayur dibeli di pasar, lalu dimasak. Pecal itu dilengkapi dengan tahu dan tempe goreng. Jika ingin tambah bakwan, juga tersedia di meja pembeli.

Kelebihan lainnya, cabai rawit yang terjaga. Masih sangat segar sehingga rasa pedas yang diperlukan pembeli sungguh bisa dinikmati. Bahkan, Kak Itam membagi kelas pedas itu menjadi tiga level.

“Kalau level terpedas itu level tiga. Kalau sedang saja level dua, dan level satu itu sama sekali tidak pedas,” katanya tertawa.

Baca juga: 5 Oleh-oleh yang Wajib Dibawa dari Aceh

Mulai berjualan sejak pukul 07.00 WIB, Kak Itam menyediakan mi lidi campur pecal dan pecal saja.

“Alhamdulillah selalu ada pembeli. Berjualan sampai pukul 15.00 WIB. Jadi sarapan sekaligus makan siang saya sediakan dengan menu pecal,” katanya.

Pembeli menunggu pecal Kak Itam didi Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019). KOMPAS.com/MASRIADI Pembeli menunggu pecal Kak Itam didi Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019).

Dalam sehari, Kak Itam bisa menjual lima kilogram mi lidi. Puluhan porsi selalu ditunggu pembeli.

“Saya menjaga kualitas sayuran, mi, tahu dan tempe. Bumbunya kita giling ketika diperlukan. Agar segar di tenggorokan,’ katanya bangga.

Usaha pecal itu menjadi tumpuan hidupnya. “Kami ini usaha turun temurun,” sambungnya.

Baca juga: Kamu Suka Durian? Yuk Piyoh di Jalan Elak Aceh

Salah seorang pembeli, Ayi Jufridar, menyebutkan, kelebihan pecal itu pada sayuran yang masih segar.

“Begitu kita makan sayurnya itu terasa, masih empuk. Tanda baru dibeli dan dimasak,” katanya.

Pembeli pecal Kak Itam didi Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019). KOMPAS.com/MASRIADI Pembeli pecal Kak Itam didi Jalan Samudra, Desa Kampung Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Kamis (3/10/2019).

Kini, Kak Itam 40 tahun sudah melayani pembeli. Silakan nikmati pecal yang menjadi legenda di kota yang dulu dikenal dengan sebutan petro dollar itu.

“Jika beli saat puasa Ramadhan, itu harus lebih banyak sabar. Alhamdulillah pembelinya antre,” pungkas Kak Itam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com